Site icon Harian Kepri

140 PMI Pulang Melalui Pelabuhan SbP, Rahma Rapat Persiapan dengan TNI Polri

Wai Kota Rahma saat memimpin rapat persiapan menjelang pemulangan PMI MKPO-f/istimewa

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pada Minggu (17/4/2022) mendatang, sebanyak 140 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan warga negara Indonesia Migran Korban Perdagangan Orang (MKPO) dari Malaysia, akan kembali ke Indonesia melalui Pelabuhan Sribintan Pura (SbP).

Menjelang pemulangan PMI dan MKPO tersebut, Wali Kota Tanjungpinang Rahma mengadakan rapat teknis bersama pimpinan Forkopimda dan stakeholder terkait.

Rapat itu turut dihadiri Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Endang Abdullah, Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando, dan Komandan Kodim 0315/Tanjungpinang Letkol Inf Tommy Anderson, pada Kamis (14/4/2022) kemarin.

Rahma menyampaikan, rapat tersebut membahas persiapan teknis, mulai dari kedatangan melalui pelabuhan SbP, pengecekan kesehatan, penampungan sementara, hingga pemulangan para PMI dan MKPO ke daerah asalnya.

“Rapat ini kita lakukan karena pelabuhan SbP sebagai pintu masuk kedatangan PMI dan MKPO,” sebutnya.

Menurutnya, meski kedatangan para PMI dan MKPO bukan kewenangan Pemko Tanjungpinang, namun perlu menjadi perhatian bersama supaya mereka bisa kembali dengan selamat ke daerah asal.

Pemulangan ini kata dia, sifatnya berkelanjutan dan ini kewenangan Provinsi Kepri serta juga pembiayaannya sepenuhnya dari Kementrian Sosial.

“Kita mengawasi prosesnya agar berjalan dengan lancar,” ucapnya.

Oleh karena itu, sebelum pemulangan PMI dan MKPO tersebut tentunya harus melakukan persiapan dan memastikan teknis yang dilakukan nantinya, agar tidak ada kendala-kendala.

Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando mengatakan kedatangan PMI dan MKPO ke Tanjungpinang ini, perlu dilakukan sejumlah langkah antisipasi seperti pemeriksaan rapid tes PCR guna memastikan kesehatannya dan juga sertifikat vaksinasi.

“Segala teknis kedatangan PMI dan MKPO harus benar-benar di persiapkan,” sebutnya.

Karena, kata Fernando, mereka-mereka ini juga adalah pahlawan devisa Indonesia, sehingga harus diperhatikan mulai dari kedatangan, berikut kesehatannya.

“Termasuk tempat penampungannya, sampai diantar pulang ke daerah asal,” harapnya.

Sementara itu, Pelaksana teknis Rumah Perlindungan dan Trauma Centre (RPTC) Tanjungpinang, Kepri, Piter M Matakena mengatakan, dari 140 PMI tersebut, terdiri dari 111 orang berjenis kelamin laki-laki dan 29 orang perempuan.

“PMI ini terdiri dari PMI mandiri, PMI bermasalah dan PMI ilegal, yang berada di penjara bagian Semenanjung,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, ia juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Wali Kota Tanjungpinang atas kepeduliannya dan antisipasinya.

“Terima kasih bu wali kota atas kepeduliannya. Pada prinsipnya, RPTC sudah siap menerima kedatangan mereka, tidak ada masalah,” tukasnya.(zul)

Exit mobile version