BINTAN (HAKA) – Kominfo Kepulauan Riau (Kepri) terus melakukan upaya, pengalihan siaran televisi analog ke digital, di wilayah perbatasan yang ada di Kepri.
Hal itu diutarakan Kadis Kominfo Kepri, Hasan, kepada peserta Rakernas KPI dan Harsiarnas ke-90 tahun 2023, di salah satu resort Kawasan Wisata Lagoi, Bintan, Kepri, kemarin.
Ia menyebutkan, salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemprov Kepri adalah, telah menyalurkan 16.800 Set Top Box (STB) ke warga secara gratis, di sejumlah daerah di Kepri.
“Ada yang diserahkan langsung oleh Pak Gubernur ke warga, dan selebihnya melalui pengiriman PT Pos,” tuturnya.
Menurutnya, jumlah pengalihan stasiun televisi nasional untuk wilayah Kepri itu dari 10 siaran menjadi menjadi 26 siaran. Peningkatan siaran tersebut, juga menimbulkan tantangan dan kekhawatiran tersendiri.
Pasalnya, sambung Hasan, peralihan dari televisi analog ke digital juga meningkatkan siaran televisi dari Negara Singapura dan Malaysia.
“Siaran Singapura yang masuk televisi di Kepri ada 15 siaran, sedangkan Malaysia 6 Siaran. Totalnya 21 siaran. Kami khawatir ini memudarkan semangat nasionalisme di kawasan perbatasan,” imbuhnya.
Hasan menambahkan, salah satu upaya untuk menangkal dari siaran luar adalah meningkatkan konten televisi lokal. Hal ini diatur dalam Undang-Undang 32 tahun 2022 tentang penyiaran.
“Yakni, mengatur sistem stasiun jaringan, setiap stasiun penyiaran lokal harus memuat siaran lokal dengan durasi paling sedikit 10 persen, dari seluruh waktu siaran per hari,” imbuh hasan.
Direktur Penyiaran Kominfo RI Geryantika Kurnia, mengatakan, pihaknya terus mengebut pembangunan jaringan di kawasan perbatasan, khususnya layanan yang digemari di Indonesia baik selular maupun televisi.
Peningkatan layanan itu akan mengurangi minat masyarakat perbatasan Indonesia untuk menikmati siaran dari televisi negara tetangga.
“Kami terus mengembangkan pemancar digital TVRI. Tiga tahun ke depan, Kemenkominfo menargetkan layanan televisi digital sampai ke desa desa dan kawasan tertinggal,” imbuhnya. (rul)