ANAMBAS (HAKA) – Polisi masih belum dapat memastikan penyebab karamnya KM Samarinda di perairan Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Diketahui, KM. Samarinda merupakan salah satu kapal kayu alternatif warga Anambas yang melakukan penyeberangan antarpulau, yaitu dari Pulau Tarempa ke Palmatak.
Kapolres Kepulauan Anambas, AKBP Apri Fajar Hermanto, melalui Kasi Humas Iptu Rachmad menyampaikan, dalam insiden kapal yang dinahkodai oleh Musnawi tersebut, memuat 40 orang serta barang muatan.
“Dari 40 orang yang berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan ini, 22 orang dirawat di rumah sakit, 3 meninggal dunia, dan 15 orang sudah kembali ke rumahnya masing-masing termasuk nahkoda kapal,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (27/7/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat KM Samarinda berangkat dari pelabuhan Sri Siantan, Tarempa, menuju ke pelabuhan Desa Matak sekira pukul 16.30 WIB, Jumat (26/7/2024).
“Kapal tersebut diketahui tenggelam saat dalam perjalanan di perairan Butun Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas,” terangnya.
Rachmad mengutarakan, bahwa dugaan sementara penyebab tenggelamnya kapal tersebut, dikarenakan kapal mengalami hilang keseimbangan dan gelombang yang cukup tinggi.
“Kita belum dapat memastikan penyebab sebenarnya. Namun saat ini, personel telah diterjunkan ke TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” sebutnya. (dim)