Site icon Harian Kepri

4 Suku Duduk Bareng Cari Solusi Tangani Isu SARA

Pihak Kepolisian dan Perwakilan dari 4 Suku saat membahas solusi tangani isu SARA

TANJUNGPINANG (HAKA) – Berdasarkan hasil rapat antara perwakilan empat suku di Kota Tanjungpinang yakni, Suku Melayu, Suku Sunda, Suku Batak, dan Suku Minang di Morning Bakery pada Kamis (18/1/2018) hari ini.

Keempat perwakilan suku tersebut secara tegas meminta, agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas postingan yang berbau Suku Agama Ras Antargolongan (SARA) di website resmi Pemko Tanjungpinang belum lama ini.

“Hasil kesimpulan rapat hari ini, meminta agar pihak berwenang segera mendatangi Dinas Kominfo Kota Tanjungpinang untuk menanyakan perihal berita tersebut apakah benar atau tidaknya,” ujar Wakil Ketua Pasundan, Kota Tanjungpinang Arief Gunawan.

Dalam rapat yang juga dihadiri beberapa personil Intel Polres Tanjungpinang itu, juga meminta agar pihak Diskominfo Tanjungpinang segera membuat laporan ke pihak kepolisian, jika sekiranya memang benar situs tersebut diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Apabila memang situs itu di-hacker Dinas Kominfo segera membuat laporan ke pihak Kepolisian, dengan didukung data-data serta bukti bukti IT bahwa situs tersebut diretas oleh pihak pihak yang ingin mengadu domba. Apabila terjadi kesalahan redaktur atau penulisan, agar memproses lebih lanjut permasalahan ini,”sebutnya.

Keempat perwakilan suku itu juga meminta agar pihak kepolisian mendorong Diskominfo untuk melaksanakan konferensi pers untuk meluruskan masalah tersebut dihadapan seluruh suku yang ada dalam postingan itu.

Dalam rapat itu seluruh pengurus dan tokoh suku dapat memberikan pengarahan ke seluruh suku yang disebut dalam postingan tersebut agar tidak terprovokatif atas informasi yang ada pada media tersebut.

“Diharapkan agar tokoh-tokoh suku bisa meredam permasalahan ini dan tidak membesar-besarkan mengingat suasana semakin memanas menjelang Pilkada. Selalu adakan komunikasi antara suku-suku yang disebutkan dalam redaktur tersebut,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Kota Tanjungpinang dikejutkan dengan adanya capture propaganda yang muncul melalui website resmi Pemko Tanjungpinang.

Propaganda atau semacam testimoni seseorang ini, menyinggung tentang komposisi suku yang berada di Kepulauan Riau. Isi postingan tersebut juga dianggap menyudutkan beberapa suku yang ada di Kepulauan Riau, karena sudah berbau SARA.(kar)

Exit mobile version