TANJUNGPINANG (HAKA) – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menempati urutan pertama terendah kasus gizi buruk dan gizi kurang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana menyampaikan, secara persentase kasus gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Provinsi Kepri berada di angka 13 persen.
“Jadi kita peringkat pertama terendah kasus gizi buruk di Indonesia,” ujarnya, Senin (12/11/2018).
Bila dikonversikan ke dalam angka jumlah balita yang terdampak gizi buruk dan gizi kurang sebanyak 45 ribu orang yang tersebar di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kepri.
“Angka itu dihitung dari jumlah total balita kita yang jumlahnya sekitar 350 ribu. 45 ribu itulah, 13 persennya,” paparnya
Capaian ini kata dia, tentunya berkat kerjasama yang terbangun antara masyarakat dan pemerintah.
Namun, ia berharap ke depannya capaian ini dapat semakin ditingkatkan. Mengingat, Kepri belum sepenuhnya bebas dari kasus gizi buruk dan gizi kurang.
“Kalau masyarakat atau teman-teman wartawan menemui kasus gizi buruk di tengah masyarakat , karena itu memang ada. Bohong kalau tidak ada. Tapi yang ada itulah yang angka 13 persen itu,” pungkasnya.(kar)