BINTAN (HAKA) – Tidak hanya dikenal sebagai salah satu kawasan wisata dunia yang terbaik di Indonesia, Kabupaten Bintan juga memiliki potensi yang unggul di sektor kelautan seperti pengembangan budidaya ikan untuk tujuan ekspor.
Bupati Bintan H Apri Sujadi S Sos dan Wakil Bupati Drs H Dalmasri Syam, meninjau langsung perkembangan budidaya ikan kerapu milik masyarakat di Desa Pangkil, Kecamatan Teluk Bintan, Senin (3/4/2016).
Menurut Apri, sepanjang pesisir Desa Pangkil sangat berpotensi pada sektor peternakan budidaya ikan kerapu, kakap putih serta bawal bintang. Tentunya hal tersebut, menjadi sumber potensi yang bernilai ekonomis.
“Karena harga ikan kerapu, bawal bintang dan juga kakap putih, bila dikelola dengan baik akan menjadi komoditi ekspor yang tak ternilai harganyan,” sebut Apri.
Ia menjelaskan, ikan kerapu merupakan jenis ikan yang dapat dikonsumsi hingga 70 persen dari keseluruhan bagian tubuhnya. Kelezatan daging ikan kerapu, serta lamanya proses produktivitas menjadikan ikan tersebut sangat diminati oleh konsumen walaupun harganya tergolong mahal.
“Manfaat kandungan asam lemak tak jenuh atau manfaat omega 3 pada ikan kerapu, dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak,” ujarnya.
Dengan memiliki manfaat tersebut. Ikan kerapu, bawal bintang dan kakap putih sangat digemari masyarakat luas baik itu dalam dan luar negeri. Diantaranya negara Hongkong dan Singapura. Bahkan di Hongkong, ikan Kerapu dipatok dengan harga 8,5 dolar US$ per kilogram nya atau sekitar Rp 113.050/kg dengan kurs Rp 13.300.
Dengan memiliki potensi itu, Apri menginginkan sektor pengembangan budidaya ikan terus dikembangkan dan dimaksimalkan. Seperti di daerah semenanjung pesisir Desa Pangkil, Dendun, Mantang, Tambelan dan juga Pulau Mapur yang kaya akan hasil lautnya.
Kepala Dinas Kalautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan Fachrimsyah yang turut mendampingi mengatakan, untuk mendukung program Bupati Bintan dan Wakil Bupati Bintan tersebut. Pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPPL) di Batam untuk mengembangkan sektor budidaya ikan.
“Kini telah ada 6 kelompok pembudidaya ikan, yang menerima bantuan benih ikan pada program revitalisasi Kerambah Jaring Apung (KJA) High Density Polythine pada Tahun 2017 di Kecamatan Teluk Bintan,” jelas Fachrimsyah.
Lanjutnya, khusus Kecamatan Teluk Bintan ada bantuan sekitar 60 ribu ekor benih ikan yang ditebar melalui 6 Kelompok tersebut di tiga Desa. Yaitu 3 kelompok di Desa Pangkil, satu kelompok di Desa Penaga dan 2 kelompok di Desa Pengujan.
Fachrimsyah menambahkan, bahwa pasar untuk ikan Kerapu, Kakap Putih dan Bawal Bintang sangat menjanjikan. Hal itu dibuktikan dari sisi volume ekspor ikan, khususnya ikan Kerapu asal Indonesia paling banyak diekspor ke luar negeri.
“Untuk tujuan ekspor ke Hong Kong tercatat volumenya yakni 2,6 juta ton per tahunnya, dan disusul berturut-turut ke Malaysia dan Singapura sebanyak 465 ribu/tahun, Vietnam 241 ribu ton/tahun, dan Tiongkok 32 ribu ton/tahun,” jelasnya. (aly)