TANJUNGPINANG (HAKA) – Bank Indonesia Perwakilan Kepri mendorong Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk mulai mengoptimalkan sektor perikanan dan pariwisata.
Menurut Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri Gusti Raizal Eka Putera, sampai dengan saat ini kedua sektor tersebut belum memberikan kontribusi positif untuk pertumbuhan ekonomi Kepri.
“Keduanya memang sampai saat ini belum memberikan kontribusi (ekonomi) yang besar untuk Kepri, tentu ini yang perlu didorong,” ujarnya, Selasa (10/10/2017) di Kota Tanjungpinang.
Padahal lanjutnya, bila dilihat dari kondisi geografis Kepri. Kedua sektor tersebut yang seharusnya berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Kepri. Namun, lanjutnya saat ini justru sektor industrilah yang memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian Kepri. Dengan kontribusi 53 persen untuk pertumbuhan ekonomi Kepri.
“Namun jika kita melihat kondisi saat ini, yang perlu dikembangkan justru industri semi konduktor,” sebutnya.
Alasannya kata dia, dengan adanya rencana pengembangan smart city dan penerapan kartu elektronik untuk pelayanan publik. Hal tersebut tentunya memerlukan dukungan dari industri semi konduktor. Sementara saat ini, bahan baku untuk mengembangkan hal tersebut masih di impor dari negara lain.
“Kalau ini (industri semi konduktor) bisa didorong, tentu perekonomian Kepri akan menjadi lebih baik,” tuturnya.
Selain mendorong, pengembangan industri semi konduktor. Hal lain yang perlu dilakukan oleh Pemprov Kepri jika ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang diproyeksikan sebesar 6,5 persen. Yakni dengan mengajak sebanyak mungkin investor untuk menanamkan modalnya di Kepri.
“Minimal investasi yang masuk harus 67 sampai 70 triliun. Kemudian konsumsi pemerintah juga harus ditingkatkan. Jika itu tercapai proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,5 persen mungkin bisa tercapai,” tuturnya.(kar)