LINGGA – Kabupaten Lingga ditunjuk oleh Kementerian Pertanian untuk mencetak sawah baru seluas 3.000 hektare di tahun 2017. Kementerian Pertanian bekerjasama dengan TNI AD untuk melaksanakan pencetakan sawah yang harus selesai di tahun ini juga. Artinya, setiap hari harus tercetak 8 sampai 10 hektare sawah baru.
Terkait pekerjaan besar itu, Bupati Lingga Alias Wello, mengajak semua pengambil kebijakan di Lingga untuk mendukung program tersebut. Pasalnya tak mudah melaksanakan pekerjaan itu hanya dalam waktu 1 tahun.
“Perlu dukungan semua pihak untuk mensukseskannya,” kata Alias Wello, kemarin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, heran Singapura bisa mengekspor produk pangan ke Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Mentan dalam Rapat Koordinasi Pangan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (13/1).
“Singapura enggak punya tanah bisa ekspor. Otak saya pusing pikirin bagaimana beras, cabai, dan lainnya masuk dari Singapura. Rupanya ambilnya dari Vietnam, selundupkan masuk ke sini (Indonesia),” kata Amran.
Menurut Amran, pertanian di daerah perbatasan kurang berkembang. Dirinya pun bertekad menjadikan wilayah-wilayah tersebut jadi lumbung pangan. Sekaligus pengekspor komoditas pangan ke negara tetangga. Bukan sebaliknya jadi sasaran empuk pasar impor produk pangan dari negara tetangga.
“Saya datang ke Kabupaten Lingga, ada lahan tidur, masyarakatnya tidur, puluhan tahun merdeka mereka nggak kenal batang padi. Kami minta kirimkan alat mesin pertanian hari itu juga, tanam di perbatasan,” ujarnya.
Dia pun memetakan setiap wilayah perbatasan jadi sentra pangan masing-masing serta bisa memasok ke negara terdekatnya.
“Ini jadi ini mimpinya, Kepri selesaikan (ekspor ke) Singapura, Entikong selesaikan Malaysia. Kemudian Sulawesi bantu Maluku sediakan Filipina. Sulawesi Utara ekspor jagung langsung ke Filipina,” tandas Amran. (ana)
