TANJUNGPINANG (HAKA) – Kabar baik bagi 32 guru honorer yang pada Senin (13/11/2017) lalu mengadu ke DPRD Provinsi Kepri. Pasalnya, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri TS Arif Fadillah, akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut dan memperjuangkan nasib para guru itu agar bisa diangkat menjadi ASN.
“Saya sudah dapat informasinya dari Pak Asmin (anggota DPRD), kita akan panggil Kadis Pendidikan Pak Arifin Nasir setelah beliau pulang dari Umrah,” ujarnya.
Arif mengaku ia tidak mengetahui secara persis kenapa para guru tersebut hingga kini belum diangkat. Untuk itulah kata dia, ia perlu mendengarkan keterangan dari Kadisdik Provinsi Kepri untuk mengetahui persoalan yang sebenarnya.
“Saya tidak tahu kenapa tertinggal apakah dulu karena masalah anggaran atau apa. Maka itu kita akan minta konfirmasi ulang ke Kadisdik,” jelasnya.
Menurutnya, jika memang para guru tersebut selama ini telah melewati seluruh tahapan dan dinyatakan lulus tes. Tidak ada alasan untuk tidak mengangkat para guru tersebut menjadi ASN. Mengingat saat ini Pemprov Kepri memang sangat membutuhkan tenaga pendidik.
“Kalau memang mereka itu sudah lulus rasa saya mereka layaklah untuk diangkat,” sebutnya.
Namun lanjutnya, untuk proses pengangkatan itu sendiri kini prosesnya tetap harus menunggu petunjuk dari pusat. Sebab, saat ini setiap daerah wajib mengikuti prosedur yang diberikan oleh pusat untuk pengangkatan ASN.
“Intinya pemerintah daerah akan membantu dan setelah ada petunjuk dari pusat mereka itu akan kita prioritaskan untuk diangkat,” tuturnya.
Sebelumnya, pada Senin (13/11/2017) sebanyak 32 guru yang tergabung dalam Forum Honorer dan Kategori 2 (K2) dan Guru Tidak Tetap (GTT) Provinsi Kepri mengadu ke DPRD Provinsi Kepri.
Waktu itu, juru bicara Forum, Kamaruddin dari SMU 20 Batam mengatakan, setidaknya ada 32 GTT K2 yang belum diangkat menjadi ASN.
“Kami berharap, DPRD dapat memperjuangkan nasib kami untuk dapat diangkat pegawai,” ujarnya saat menggelar pertemuan dengan Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak pada Senin pekan lalu.(kar)