TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang Irfan menegaskan, bahwa hingga saat ini pembangunan proyek Sarana Pengelola Air Limbah Domestik (SPALD) on progres.
Bahkan kata Irfan, proyek pembangunan SPALD ini, ada beberapa tahap yang sudah masuk proses pencairan.
Untuk anggarannya, kata dia, menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang sanitasi tahun anggaran 2018, dengan total sekitar Rp 10,5 miliar.
“22 unit SPALD ini dibangun di empat kecamatan,” katanya, kepada hariankepri.com, Senin (3/9/2018) di ruang kerjanya.
Untuk tahap 1, sambung dia, anggaran pembangunan proyek SPALD pencairannya hanya 25 persen. Ini sesuai dengan Permen Keuangan Nomor 112 Tahun 2017.
“25 persen itu hanya untuk pengadaan atau membeli tanki SPALD saja,” terangnya.
Sedangkan untuk pengerjaan kontruksi dari beton, menggunakan anggaran pencairan selanjutnya, sebab sudah pasti pencairan yang 25 persen itu tidak cukup.
Makanya, sambung dia, pihaknya mengambil kebijakan untuk tahap 1 ini, uangnya dipakai untuk pengadaan atau membeli tanki SPALD ini dulu. Nanti, setelah termin ke 2, baru dikerjakan kontruksinya.
“Begitu kontruksinya ini selesai, baru tanki SPALD ini kita droop ke lokasi-lokasi yang sudah ditentukan untuk dimasukkan kesarang dari beton itu,” imbuhnya.
Sambil menunggu pencairan tahap kedua, tanki SPALD ini untuk sementara diletakkan di halaman kantor PUPR Kota Tanjungpinang.
“Kalau ada yang bilang ini mangkrak agak aneh, sebab masa anggarannya masih berjalan. Dikatakan mangkrak itu kalau lewat dari tahun anggaran berjalan misalnya 2018, tapi jika 2019 juga belum selesai, itu baru dikatakan mangkrak,” jelasnya.(zul)
