TANJUNGPINANG (HAKA) – Kekecewaan terhadap kinerja tim ekonomi Provinsi Kepri juga datang dari Fraksi PKS-PPP.
Dua partai politik yng tergabung dalam satu fraksi di DPRD Kepri ini mengungkapkan, bahwa target penerimaan dari sektor labuh tambat sampai saat ini juga masih nol persen. Demikian disampaikan politisi Anggota DPRD Kepri asal PKS, Suryani.
Ia menyampaikan, target penerimaan dari labuh tambat itu diperkirakan mencapai Rp 60 miliar, dan realisasi retribusi pelayanan kepelabuhan hanya 0,12 persen dari target Rp 60 miliar itu.
“Hal ini sangat mengecewakan. Kita hanya dipertontonkan pada target tinggi, namun hasilnya nihil karena kegagalan mengelola retribusi di sektor kelautan ini,” kata Suryani disaat menyampaikan pandangan fraksi dalam sidang paripurna DPRD Kepri, kemarin.
Selain target yang tidak tercapai, kata Suryani, fraksinya menyebut Pemprov Kepri terlalu ambisius. Hal ini terlihat dengan dipaksakannya proyek multiyear hadir dalam APBD Kepri 2018, meskipun saat ini mengalami defisit yang cukup lebar.
Menanggapi hal ini, Wagub Kepri Isdianto menegaskan, Pemprov Kepri tetap melanjutkan kegiatan tersebut. Karena, itu adalah proyek strategis yang sejalan dengan prioritas nasional.
Dengan penataan ini, akan memperbaiki lingkungan yang akan menjadi objek wisata baru dan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
“Oleh karena itu, Pemprov Kepri pada perubahan APBD tahun 2018 ini masih tetap memprioritaskan proyek multiyear Gurindam 12 tersebut,” kata Isdianto yang juga Ketua Dewan Pembina PDIP Kepri ini mengakhiri. (red/humas dprd)