TANJUNGPINANG (HAKA) – Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Tanjungpinang Beni prihatin, dengan keputusan Pemerintah Kota (pemko) Tanjungpinang yang menghabiskan anggaran hingga Rp 1,7 miliar, hanya untuk seremoni Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) akhir November ini.
“Sangat memprihatinkan. Seharusnya mengutamakan pembinaan atlet, agar atlet Tanjungpinang mampu meraih medali emas sebanyak mungkin,” katanya.
Beni mengingatkan jangan sampai sebagai tuan rumah, Tanjungpinang malah kalah dalam ajang proprov ini.
“Coba aja dicek ke semua pengurus kota cabang-cabang olah raga, berapa uang pembinaan untuk persiapan porprov ini diberikan?. Kalau saya istilahkan ini nafsu besar, tenaga enggak ada,” sindir politisi Partai Golkar ini.
Beni pun menilai, venue yang sudah dipersiapkan panitia dalam hal ini KONI Provinsi Kepri belum maksimal. Contohnya, untuk cabang Basket belum ada perbaikan signifikan.
“Lapangan basket Teladan yang mau dijadikan venue pertandingan basket tidak ada toilet yang memadai, podium yang berjamur dan jorok. Bahkan kalau kondisi hujan pertandingan tidak dapat dilaksanakan,” paparnya.
Padahal menurut Beni, seyogyanya basket dipertandingkan di dalam ruangan atau indoor.
“Apa harus kita siapkan pawang hujan atau terpal penutup lapangan,” ucap Beni setengah bertanya.
Beni pun berharap kondisi ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Tanjungpinang.
“Apa tidak malu jika daerah lain bertanding di Tanjungpinang tapi kita tidak mempersiapkan ini dengan matang. Hanya acara seremonial yang dibesar besarkan,” katanya. (arp)