BATAM (HAKA) – Ketua PWI Kepri, Candra Ibrahim, digadang-gadang pers di Natuna, untuk maju di Pilkada Natuna tahun 2020 mendatang.
Pilkada Natuna akan berlangsung, bersamaan dengan Pilkada Kepri, Batam dan Karimun. Namun, untuk maju di daerah kelahirannya itu, Candra mengaku menunggu respon masyarakat hingga partai politik.
Mantan Ketua PWI Kepri, Ramon Damora, Minggu (19/5) mengatakan, figur Candra menjadi daya tarik untuk masyarakat. Dukungan dunia pers diakui tidak lepas dari keberadaan sosok Candra, yang dinilai peduli daerah kelahirannya.
Selain itu, pemikiran atas kemajuan Natuna juga sudah banyak disampaikan dan, itu menjadi kekuatan membangun ke depan.
“Kita tidak bisa pungkiri, untuk membangun Natuna lebih cepat dari sekarang, butuh figur yang tidak hanya punya komitmen. Namun jaringan kuat,” kata Ramon.
Jaringan kuat dibirokrasi dan dunia usaha, dinilai dimiliki Candra sebagai Ketua PWI Kepri. Dukungan dunia usaha dinilai sangat penting, karena untuk Natuna, dibutuhkan support dunia usaha dalam pengembangan parawisata dan perikanan.
“Kebutuhan Natuna saat ini, selain kebijakan pemerintah pusat yang sudah berjalan baik belakangan ini, juga dukungan dunia usaha. Candra punya jaringan yang bisa didorong untuk memaksimalkan potensi Natuna,” sambung Ramon.
Diingatkan, tanpa dukungan dunia usaha, satu daerah akan bergerak lambat. Natuna diakui, butuh sosok pemimpin yang bisa melengkapi pembangunan disana. Dimana, Natuna memiliki sumber daya alam yang tidak tergali dan terkelola dengan maksimal.
“Mulai dari pertanian dan perikanan. Laut Natuna kaya dengan Migas, tapi juga perikanan. Jika investor masuk, tidak hanya nelayan tangkap yang berjaya, tapi nelayan budidaya. Itu surganya nelayan,” ujar Ramon.
Terkait dengan dukungan untuk maju di Pilkada Natuna, Candra menyerahkan ke masyarakat. “Terima kasih atas aspirasi ini. Juga terimakasih, Pak Ramon Damora, sahabat saya. Harus jadi bahan pertimbangan, sekecil apapun aspirasi itu dan dari manapun. Disampaikan, untuk ikut dalam sebuah kontestasi, tentu tak semudah itu. Banyak syarat harus dipenuhi,” kata dia.
Diakui, sejak tamat kuliah, tahun 1990-an akhir sebenarnya, dia sudah diminta balik ke Natuna. Disediakan tempat di Bappeda. Namun kesempatan itu tidak diambil, karena dinilai jika ingin berbuat untuk kampung, tak harus kerja di kampung.
Bisa seperti yang dilakukan selama ini, menulis sebagai wartawan sejak tahun 1993, ratusan kali menulis dan mengabarkan tentang Natuna.
“Baik tentang ekonomi, pembangunan, sosial, kebudayaan,” ungkap dia.
Demikian hingga saat ini menjadi pimpinan Batam Pos dan ketua PWI Kepri. Namun untuk maju di Pilkada, Candra mengatakan, biar waktu akan menjawab.
Walau diakui, banyak masyarakat Natuna yang menginginkan perubahan, tapi masih ada segelintir yang mengukur kemampuan calon pemimpin dari isi kemampuan materi.
“Tapi Insya Allah saya masih bergerak di belakang meja menyusun konsep membangun Natuna sesuai profesi saya sebagai wartawan. Kalau untuk yang lain, tak dapat saya jawab saat ini,” imbuhnya. (red)