TANJUNGPINANG (HAKA) – Sepekan terakhir, Pengadilan Negeri (PN) menyidangkan kasus dugaan money politics, yang menyeret nama Apriyandy yang juga anak Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul.
Orang nomor satu di Tanjungpinang ini pun mendapat apresiasi dari sejumlah masyarakat yang menilai, Syahrul objektif dan tidak melakukan intervensi hukum.
“Buktinya proses sidangnya aman, terus anaknya juga divonis bersalah oleh pengadilan,” ujar Sulaiman salah seorang warga Kelurahan Batu IX, Tanjungpinang Timur.
Ia meyakini, sebagai seorang orang tua, pasti ada dukungan moril kepada anaknya, namun hal itu tidak ditunjukkan dengan cara menabrak aturan hukum.
“Saya bangga sama pak Syahrul, meskipun dia sebagai pemimpin Tanjungpinang dan ketua partai tingkat Kepri, namun tidak melakukan intervensi hukum,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Akmal, warga Ganet, Tanjungpinang. Menurutnya, sikap Wali Kota yang tidak mempengaruhi proses hukum, bukanlah unsur kesengajaan atau tidak peduli dengan masalah yang menimpa anaknya.
Tapi, ia menilai Syahrul mempunyai prinsip yang taat kepada hukum dan aturan yang berlaku.
“Pak Syahrul itu, taat aturan dan dia itu agamanya kuat, tentunya tidak mau melakukan segala cara supaya anaknya bebas dari hukuman,” tegasnya.
Terkait adanya apresiasi itu, Wali Kota Tanjungpinang yang dijumpai oleh hariankepri.com, Rabu (26/6/2019) usai menghadiri acara di Gedung Perpusatakaan Arsip menegaskan, bahwa hakim yang paling adil itu adalah Allah SWT.
“Hakim yang paling adil adalah Allah SWT, dan hakim di muka bumi ini adalah perwakilan Allah SWT, itu kata Alquran bukan kata saya. Jadi kalau mereka sudah berbuat adil, silahkan saja. Makanya saya tidak mau dan tidak pernah mengintervensi,” singkatnya.(zul)