TANJUNGPINANG (HAKA) – Sudah sebulan lebih sejak Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terhadap Gubernur Kepri non aktif Nurdin Basirun, KPK masih intens melakukan penyidikan kasus tersebut.
Lembaga anti rasuah itu pun menepis isu yang menyebut, bila pihaknya telah menetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan suap perizinan dan gratifikasi.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah secara tegas menyatakan, bila pihaknya belum sama sekali menetapkan tersangka lain dalam kasus ini.
“Belum ada pengumuman tersangka baru di kasus ini,” katanya ketika menjawab isu terkait penetapan tersangka baru oleh KPK dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi yang melibatkan Gubernur Kepri non aktif Nurdin Basirun, Rabu (14/8/2019).
Penetapan tersangka baru dalam sebuah kasus korupsi yang ditangani oleh KPK kata dia, hanya akan dilakukan oleh unsur pimpinan KPK dan prosesnya dilakukan melalui konferensi pers di Gedung Merah-Putih KPK.
“Jika ada tersangka baru, hanya akan diumumkan melalui konferensi pers,” tukasnya.
Untuk penyidikan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang melibatkan Gubernur Kepri non aktif Nurdin Basirun prosesnya kata dia masih dalam tahap penyidikan.
Baru empat orang yang telah ditetapkan oleh pihaknya. Keempatnya yakni Gubernur Kepri non aktif Nurdin Basirun, Kepala DKP Provinsi Kepri Edy Sofyan, Kabid Perikanan Tangkap DKP Budi Hartono serta satu orang pihak swasta atas nama Abu Bakar.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, penetapan tersangka baru dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi Gubernur Kepri non aktif Nurdin Basirun sangat mungkin terjadi.
“Jadi dalam proses penyidikan untuk penambahan tersangka baru itu bisa saja terjadi. Tapi hal itu baru akan kita umumkan kalau sudah ada bukti permulaan yang cukup, atau minimal alat bukti yang lain,” sebutnya, Selasa (6/8/2019) kemarin.(kar)
