ANAMBAS (HAKA) – Menempuh perjalanan laut dengan tinggi gelombang hingga sekitar 4 meter dan kecepatan angin hingga di atas 20 knot di perairan Anambas? Ini bukan adu nyali lagi, tapi setengah mengadu nyawa. Hanya pemilik mental baja dan sudah terbiasa “bermain” gelombang saja yang mampu melakukannya.
Itu semua dipunyai oleh Bupati Anambas Abdul Haris. Banyak orang akan berpikir, mereka yang berani menempuh perjalanan berbahaya itu akan muntah-muntah karena isi perut seperti diaduk-aduk. Tapi Haris tidak sampai muntah, mungkin hanya mual yang membuat kepalanya menjadi pening. “Muntah tidak, pening iya,” kata Haris.
Haris bersama sejumlah orang lainnya melakukan perjalanan selama tujuh jam itu dari Jemaja ke Tarempa, Senin (13/2/2017). Perjalanan itu dilakukan dengan kapal motor milik warga yang terbuat dari kayu. Mengingat kondisi cuaca yang hingga kini masih buruk, Haris minta semua kapal nelayan yang kecil agar jangan melaut.
Angriono, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tarempa, mengatakan dalam data di komputer kecepatan angin di Anambas sempat menembus angka 23 knot. Untuk beberapa hari ke depan kecepatan angin diprediksi masih sekitar 5-30 km/jam. Sedangkan tinggi gelombang diprediksi sekitar tiga meter. Sama dengan Haris, Anggriono minta nelayan kapal kecil agar tidak melaut dulu. (sna)
