TANJUNGUBAN (HAKA) – Kencangnya angin yang membuat tinggi gelombang ikut naik, Senin (13/2/2017) membuat kapal roro KMP Barau dan sedang melayari jalur Telaga Punggur – Tanjunguban, terguncang keras. Kerasnya guncangan membuat kabel pengikat lori Nopol BP 9265 TU, terlepas. Lori itu pun terguling ke samping dan menimpa mobil Avanza warna Silver bernopol BP 1862 JE. Akibatnya bagian kanan Avanza itu ringsek.
Meski mengalami guncangan keras akibat gelombang di Selat Riau itu, namun perjalanan kapal roro tetap aman hingga ke tujuan di Tanjunguban. Namun perjalanan yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu jam itu molor menjadi sekitar satu jam setengah atau hampir dua jam. Dan, para penumpang juga berjaga-jaga dengan terus mengenakan life jacket.
Yunan, Kepala Pos Syahbandar Pelabuhan ASDP Tanjunguban yang diwawancarai terkait peristiwa tersebut mengatakan, cuaca buruk menjadi penyebab adanya permasalahan pada pelayaran KMP Barau tersebut.
“Iya ada lori bermuatan barang yang tumbang ke kiri dan menimpa sebuah mobil. Namun kondisi tersebut tidak mempengaruhi pelayaran,” kata Yunan, Selasa (14/2).
Yunan mengklaim, meski perjalanan kapal disebutkan melintasi alur dengan gelombang tinggi dan berangin kencang, keseimbangan kapal roro yang ada tetap stabil dan berlayar sesuai dengan kelayakan kapal.
“Kami tetap memberikan kewaspadaan, termasuk memastikan kondisi kapal sebelum berlayar. Dari 4 kapal yang ada yaitu KMP Barau, Muria, Swarna Bengawan dan Jembatan Kapuas, semua layak jalan. Untuk jam keberangkatan juga normal, hanya saja waktu tempuh yang lebih lama menjadi 1 jam 30 menit atau 1 jam 50 menit,” tambahnya.
Sementara itu, Pratama (25) warga Tanjunguban yang menumpang KMP Barau kemarin mengatakan kondisi gelombang sangat tinggi dan kapal berlayar dengan kondisi cukup oleng karena hantaman ombak. “Penumpang ada yang panik pakai life jaket, ada juga yang biasa saja. Namun perjalanan kemarin memang cukup ngeri,” katanya.
Sementara itu Kapolsek Bintan Utara Kompol M Jaswir mengatakan, lori yang tumbang tersebut merupakan lori barang dari Batam dengan Nopol BP 9265 TU yang dikendarai oleh Dedi dan Avanza Silver yang tertimpa bernopol BP 1862 JE yang dikendarai oleh Toni warga Batam.
“Muatan lori tumbang ke kiri karena tali lashing pengikat lepas dan barang terjatuh. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.35 WIB saat kapal berada di wilayah perairan depan Tanjungsauh,” jelasnya. (eci)