TANJUNGPINANG (HAKA) – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi salah satu dari tujuh provinsi di Indonesia, yang akan menjadi jalur perlintasan Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang akan berlangsung pada, Kamis (26/12/2019) pekan depan.
“Gerhana Matahari Cincin ini akan melewati 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur,” ujar Prakirawan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tanjungpinang, Khalid, Jumat (20/12/2019).
Khusus untuk di Kepri kata dia, secara umum gerhana akan dimulai pada pukul 10.30. Sedangkan, puncak gerhana terjadi pada pukul 12.28.
“Dan gerhana akan berakhir pada pukul 14.21 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Kepulauan Riau rata-rata adalah 3 jam 50 menit,” katanya.
Khalid menyebut, ada empat lokasi di Kepri yang akan terlewati jalur utama GMC. Keempatnya yakni, Kota Tanjungpinang, Tanjungbalai Karimun, Kota Batam, dan pusat pemerintahan Kabupaten Bintan, Bandar Seri Bentan.
Dari keempat tempat itu, Kota Tanjungpinang menjadi tempat yang durasi perlintasannya paling lama yakni 3 menit 36,5 detik.
Selanjutnya secara berturut-turut
Kabupaten Karimun 3 menit 31,9 detik, Kota Batam 3 menit 4,7 detik dan Bandar Seri Bentan, Kabupaten Bintan 3 menit 8,0 detik.
“Sementara itu, di tempat lainnya seperti Daik, Tarempa, dan Ranai gerhananya akan teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian (GMS),” jelasnya.
Untuk diketahui, fenomena GMC terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Saat GMC berlangsung, akan terdapat dua macam bayangan bulan yang terbentuk saat GMC, yaitu antumbra dan penumbra.
Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa GMC, sementara di wilayah yang terkena penumbra, yang teramati berupa GMS.(kar)
