BINTAN (HAKA) – Pencemaran limbah minyak hitam, yang kerap terjadi di sepanjang pantai Kabupaten Bintan setiap tahunnya, dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan pemerintah. Hal ini disampaikan, Direktur LSM Air, Lingkungan, dan Manusia (ALIM) Provinsi Kepri, Kherjuli, Kamis (9/1/2020).
“Selama ini kami telah mengingatkan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini, tapi tidak pernah ada langkah yang konkret dan tegas untuk mengatasinya,” katanya.
Menurutnya, selama ini belum ada koordinasi yang solid baik dari, Dinas Lingkungan Hidup provinsi dan kabupaten, Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri, serta Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk mengurai persoalan ini.
Apalagi kata dia, saat ini baik pemerintah terkait maupun aparat keamanan telah dilengkapi peralatan yang memadai. Seperti drone, pesawat, dan kapal untuk mendeteksi asal limbah tersebut.
“Untuk itulah menurut kami, sangat diperlukan koordinasi yang solid dari lintas sektor antar pihak terkait, sehingga para pelakunya dapat ditemukan dan ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Agar ada efek jera dan peristiwa serupa tidak terulang lagi,” sebutnya.
Karena, selain berdampak pada pencemaran lingkungan dan habitat disekitarnya. Hal ini juga dapat berdampak pada sektor ekonomi dan pariwisata.
“Kalau ini tidak segera diatasi, tentu bisa berdampak pada menurunnya kunjungan wisata dan PAD bagi daerah,” pungkasnya.(ndi)