TANJUNGPINANG (HAKA) – Plt Gubernur Kepri Isdianto memastikan, stok sembako, khususnya beras aman hingga setahun ke depan.
Saat ini tersedia pasokan sebesar 1.450 ton beras dan dalam perjalanan sebanyak 1.500 ton lagi. Artinya hampir 3 ribu ton persediaan Kepri.
Ketersediaan ini sekaligus menandakan dalam menyambut puasa, lebaran dan hari besar lainnya, stok makanan pokok masyarakat Kepri ini aman.
“Kami sekaligus mengabarkan kepada masyarakat agar jangan ada yang ragu maupun cemas dengan pangan, pasokan Bulog tidak ada kendala dan sangat aman,” ujar Isdianto saat meninjau Gudang Bulog Batu 5 Bawah, Tanjungpinang, Jumat (20/3/2020).
Isdianto pun memastikan penyalurannya hingga ke seluruh daerah di Kepri bisa berjalan lancar. Karena, Isdianto tak ingin posisi aman hanya ada di ibu kota provinsi.
Dalam peninjauan Isdianto didampingi Kepala Bakesbangpol H Lamidi, Kadis Perindag Burhanudin, Kadisperdagin Kota Ahmad Yani, Kabiro Kesra H Aiyub Kepala Bulog Subdivre Tanjungpinang Edison.
Isdianto kembali mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada. Soal pasokan beras masih dalam posisi aman.
“Tenang dan tidak usah panik, semua bahan pokok tersedia. Dan kami harap tidak ada yang melakukan pembelian secara besar besaran atau menumpuk stok pangan dan bahan pokok,” tambah Isdianto.
Saat ini, kata Isdianto, kepentingan masyarakat adalah yang utama. Semua diimbau bersama-sama untuk melakukan tindakan yang membuat cemas masyarakat lainnya. Seperti tidak melakukan panic buying.
“Kita terus pantau, melihat langsung ketersediaan pangan untuk beberapa bulan ke depan. Karena kita tak ingin masyarakat menjadi khawatir,” kata Isdianto.
Dalam kesempatan itu, Isdianto juga secara tegas meminta selama masa tanggap darurat, masyarakat tidak melakukan aksi panic buying atau memborong barang kebutuhan pokok .
Karena kata dia, pemerintah menjamin selama masa tanggap darurat bahan kebutuhan pokok tersedia.
“Khusus untuk hal ini (panic buying) kita juga secara khusus akan mengawasi dan mengantisipasi, agar tidak terjadi lonjakan harga barang dan mencegah penumpukan barang,” katanya. (kar)