TANJUNGPINANG (HAKA) – Menanggapi pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI), dari negara Malaysia dan Singapura karena kebijakan lockdown di dua negara tersebut, Ketua PWI Kepulauan Riau (Kepri) Candra Ibrahim minta, pusat bisa memfasilitasi pemulangan WNI yang transit di Kepri, ke daerah asal.
“Tolong jangan dibebankan semua ke Kepri. Kalau sebagai tempat transit silahkan saja, tapi mohonlah segera kembalikan mereka ke daerah asal,” tegasnya
Candra mengatakan jika tidak segera difasilitasi pusat, akan terjadi penumpukan WNI, khususnya di Karimun dan Batam yang rencananya sebagai pintu masuk pemulangan WNI tersebut.
Apalagi, Tanjungpinang yang menjadi lokasi Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC), juga memiliki daya tampung yang terbatas.
Candra menuturkan, permasalahan akan muncul dalam melakukan rapid test terhadap WNI, karena peralatan medis yang masih terbatas.
“Saya dapat info, pemerintah daerah hampir kewalahan melakukan rapid test covid-19 terhadap WNI itu, karena tenaga medis dan alat yang makin terbatas. Kemarin saja ada 1.351 yang ditangani Pemko Batam di Asrama Haji,” papar Candra yang juga Sekretaris Dewan Penasihat SMSI Kepri.
Belum lagi menurutnya, WNI yang kembali dari Malaysia melalui Tanjungbalai Karimun yang saat ini diisolasi di RPTC Tanjungpinang.
“Saya dengar masyarakat sudah ada yang keberatan juga sekolah dijadikan sebagai tempat penampungan sementara. Mereka cemas,” pungkasnya. (arp)