LINGGA (HAKA) – Plt Gubernur Kepri, Isdianto mengatakan momen halal bihalal adalah momen berkumpul dan bersilaturahmi.
“Silaturahmi itu membuka pintu rezeki. Rezeki tidak terbatas pada materi semata. Namun kesehatan, kesempatan, keluarga, sahabat, adalah juga rezeki yang tidak ternilai harganya,” kata Isdianto disela acara Halal Bihalal bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Lingga di Gedung Daerah Dabo, Lingga, Minggu (21/6/2020).
Jika menilik sejarah, sambung Isdianto, Sulawesi Selatan dan Kepulauan Riau memiliki hubungan historis yang sangat kuat.
“Banyak warga keturunan Bugis yang menetap di beberapa wilayah Kepri, dan melahirkan keturunan hingga beberapa generasi. Beberapa daerah kita bahkan memiliki kampung bernama Kampung Bugis,” ungkapnya.
Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan menurut Isdianto tentu menjadi wadah pemersatu masyarakat Bugis perantauan.
Untuk itu ia berpesan, agar KKSS terus menjaga silaturahmi, serta berkontribusi bagi pembangunan di Kepri.
Isdianto menambahkan, bahwa halal bihalal di tahun ini jelas terasa berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini terkait kondisi Pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Namun, semua itu tidak mengurangi esensi dari niat untuk saling bermaafan dan menjalin silaturahmi.
“Semoga halal bihalal ini dapat lebih mengeratkan tali silaturahim KKSS di Kabupaten Lingga,” harapnya.
Sementara itu, Ketua KKSS Kabupaten Lingga Mustafa, menyampaikan bahwa warga Sulawesi Selatan di Lingga saat ini berjumlah 3.000 orang dan tersebar di 13 kecamatan dan telah hidup berbaur dengan masyarakat setempat.
Menurutnya, suku Bugis sejak dahulu telah ada dan berperan besar dalam mengusir penjajah di tanah Melayu.
“Oleh karena itu kami merasa bukan sebagai pendatang namun kami merupakan warga Kepri yang dalam darah kami mengalir darah bunda tanah Melayu, dan kami siap bersinergi untuk membangun Kabupaten Lingga dan Pemerintah Provinsi Kepri yang tercinta ini,” katanya. (kar/humas pemprov)
