TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kepri, Muhammad Dali, mengungkap proses penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan 2.400 unit laptop, di Disdik Kepri tahun anggaran 2019.
Awalnya, kata Dali, yang ditunjuk sebagai PPK adalah Raja Faisal. Bukan Irwan Panggabean sebagaimana yang santer diberitakan belakangan ini.
“Peran Irwan itu sebagai PPK pengganti, meneruskan yang sebelumnya dikerjakan Raja Faisal. Jadi Irwan ini tidak ada kaitannya dengan kegiatan ini,” katanya, Selasa (14/7/2020) malam.
Lebih lanjut Dali mengutarakan, keputusannya menunjuk Irwan, sebagai PPK pengganti, karena setelah penandatanganan kontrak, Raja Faisal malah tidak menjalankan kegiatan tersebut.
“Setelah kontrak diteken, pendistribusian laptop ini mangkrak sampai 40 hari, makanya mengganti PPK. Irwan tugas dia full hanya mendistribusikan,” sebutnya.
Ia juga meluruskan, dalam persoalan ini, Irwan tidak ada kaitan dari awal, karena yang melakukan kontrak dan memesan barang tersebut Raja Faisal selaku PPK.
“Jadi kalau ada informasi yang menyebut Irwan yang melakukan mark up, itu salah. Justru dia membantu pendistribusian,” tegasnya.
Sebelumnya, terkait informasi adanya dugaan mark up dalam pengadaan laptop di Disdik Kepri, Dali secara tegas menyebut jika hal itu tidak benar.
Karena kata dia, dalam proses pengadaan laptop tersebut dilaksanakan melalui proses e-purchasing/e-catalog, sebagaimana aturan lembaga kebijakan pengembangan barang dan jasa pemerintah (LKPP).
“Dalam proses belanja barang/jasa ini telah sesuai dengan petunjuk yang diberlakukan sehingga tidak berdasar jika ada tuduhan terjadi mark up dalam proses tersebut,” sebutnya.(kar)
