TANJUNGPINANG (HAKA) – Sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Kepri Menggugat, bakal menggelar aksi lanjutan menolak UU Omnibus Law di Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Rabu (21/10/2020).
Dari salinan surat pemberitahuan aksi yang diterima redaksi hariankepri.com, akan ada 100 orang massa. Aksi demonstrasi itu sendiri, rencananya akan berlangsung pada pukul 13.00 siang ini.
Menanggapi rencana aksi demonstrasi ini, Sekdaprov Kepri, TS Arif Fadillah, mengingatkan agar elemen mahasiswa itu mengurungkan niatnya.
Karena kata dia, aksi demonstrasi itu pasti menyebabkan adanya pengumpulan massa. Kondisi itu ujarnya, sangat berpotensi menjadi penularan virus Covid-19.
“Dengan aksi demo ini akan memunculkan masalah baru, yaitu dikhawatirkan adanya klaster baru covid 19, dari demo itu sendiri? Bukankah kita semua berharap covid 19 ini segera berlalu?,” tegasnya.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri ini melanjutkan, di tengah kondisi pandemi wabah Covid-19 saat ini, seluruh elemen masyarakat diminta untuk benar-benar disiplin dalam menerapkan imbauan pemerintah.
Yakni dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
“Sekali lagi kami imbau, tolong patuhi protokol kesehatan. Karena, sampai detik ini, Covid-19 belum ada obatnya. Kalau pun ada, itu pun masih dalam tahap uji coba. Kita juga tidak tahu, sampai kapan keadaan ini akan terus menghantui masyarakat. Belum lagi dampak sosial yang ditimbulkan akibat pandemi ini,” sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mochammad Bisri menambahkan, sebagai bentuk antisipasi aksi demo tersebut, pihaknya telah menyiapkan 25 tenaga kesehatan untuk melakukan rapid test kepada para pendemo.
“Tim sudah kita siapkan di sekitar perkantoran Pemprov Kepri yang jadi lokasi aksi ini. Tim bersiap dengan memakai APD lengkap, untuk mengantisipasi hal tak diinginkan,” ujarnya.(kar)
