TANJUNGPINANG (HAKA) – Air dan limbah menjadi tema Hari Air Sedunia (World Water Day) tahun 2017. Peringatan tahunan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat dunia akan pentingnya air bagi kehidupan, dan pengelolaan air berkelanjutan dipusatkan di SMP Negeri 10 Tanjungpinang, Jumat (24/3/2017).
Acara tersebut dihadiri oleh Wako Tanjungpinang H Lis Darmansyah SH, Kepala Dinas Pendidikan Drs HZ Dadang AG, Camat Bukit Bestari Faisal Pahlevi, dan Lurah Tanjungunggat Said Fatahillah, Kepala Sekolah SMPN 10, para pengawas dan majelis guru.
Wako Lis Darmansyah, mengajak kepada seluruh siswa-siswi untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. “Marilah kita jaga sumber daya air dengan menanam pohon, lakukan penghijauan. Kalau pohon di rumah anak-anak mau ditebang, minta ibu/bapak kalian untuk menanam pohon kembali,” ucap Lis.
Lis menambahkan, saat ini Tanjungpinang mulai mengalami masalah air. Bila satu bulan saja tidak hujan, maka sumur sudah kering. Hal inilah yang perlu jadi perhatian bagi semua, untuk menjaga keseimbangan alam. Salah satu upaya yang sudah dilakukan pemerintah saat ini, adalah dengan membuat lubang resapan biopori sebagai sistem drainase berwawasan lingkungan.
Karena itu, melalui Hari Air Sedunia ini sangat penting dan bermanfaat, agar semuanya bersama-sama menjaga sumber daya air yang bersih. Dan, berkualitas. Sekaligus mencegah dampak air limbah terhadap kerusakan lingkungan.
“Air merupakan kebutuhan hidup kita, karena itu air harus kita jaga kuantitas dan kualitasnya dan tentunya kita cegah dari limbah yang mengotorinya.” katanya
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Drs HZ Dadang AG, menjelaskan SMP Negeri 10 sudah mulai menunjukkan eksistensinya. Terutama dalam mendukung kelealstarian lingkungan. Tahun lalu SMPN 10 berhasil meraih prestasi Sekolah Adiwiyata di tingkat kota.
Dan, di 2017 ini SMPN 10 sudah diusulkan ke Provinsi Kepri untuk ikut serta dalam penilaian sekolah Adiwiyata ke tingkat nasional. “Mudah-mudahan Sekolah ini bisa membawa nama baik bagi Kota Tanjungpinang,” tuturnya.
Acara itu bertambah seru ketika wako melontarkan pertanyaan mengenai manfaat air kepada siswa-siswi. Ketika Lis mendekati mereka, anak-anak itu terlihat malu dan gugup. Acara pun dilanjutkan dengan penanaman bibit cabai dan panen sayuran oleh Lis dan Dadang. (red/humas pemko)