NATUNA (HAKA) – Kelangkaan elpiji di Ranai, beberapa hari terakhir ini mulai dikeluhkan oleh masyarakat.
Jhon salah satu pemilik kedai makan di Jalan Pramuka, Ranai menyampaikan kelangkaan gas tersebut terjadi sekitar sepekan terakhir.
“Memang susah, kami cari di agen-agen tidak ada, alasan mereka belum sampai, karena angin kencang kapal tidak berani masuk,” ujarnya, Selasa (19/1/2021).
Sementara itu berdasarkan pemantauan hariankepri.com di Gudang PT Dwi Ravi Ladang Energi, yang merupakan sub agen elpiji non subsidi, gudang terlihat kosong dan hanya tersisa tabung-tabung yang kosong saja.
Direktur PT Dwi Ravi Ladang Energi, Arifin mengatakan, pasokan elpiji terkendala cuaca dan gelombang laut yang tinggi.
“Terakhir Tol Laut sandar pada 23 Desember membawa 600 tabung elpiji, langsung hari itu juga kami antar dan sampai hari ini belum ada pengantaran,” ujarnya.
Untuk mengatasi pasokan elpiji di Natuna pihaknya memasukan tabung elpiji dari Pontianak sebanyak 1.000 tabung dengan menggunakan kapal carter. Namun kondisi cuaca sampai saat ini belum mendapat izin untuk berlayar.
“Tadi sih informasinya Rabu (20/1/2021) diizinkan berlayar, kalau tidak ada halangan Jumat sudah sampai di Ranai,” terangnya.
Arifin berharap, ke depan pemerintah daerah maupun pusat mencari solusi, sarana transportasi yang baik, sehingga disaat musim utara dengan ancaman gelombang yang tinggi masih dapat melayani.
“Sekali lagi kami tekankan bahwa kelangkaan ini bukan karena penimbunan akan tetapi faktor cuaca,” tukasnya. (dan)