Beranda Headline

Dinkes Kepri Minta Masyarakat Waspadai Virus Nipah

0
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M Bisri-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kepri, M Bisri mengimbau kepada masyarakat Provinsi Kepri untuk mewaspadai penyebaran Virus Nipah yang belakangan ini muncul di Malaysia.

Menurutnya, virus tersebut berpotensi dapat menyebar di Provinsi Kepri, hal ini karena letak geografis Provinsi Kepri yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

“Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah yang bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera atau melalui perdagangan babi ilegal dari Malaysia ke Indonesia,” katanya, Senin (1/2/2021) kemarin.

Atas kondisi itu, iapun mengingatkan kepada masyarakat utamanya kepada orang tua untuk melarang anak-anaknya agar tidak memakan langsung buah-buahan dari pohon. Karena dikhawatirkan buah-buahan tersebut sudah digigit kelelawar yang menjadi penyebar virus tersebut.

“Saat membeli buah-buahan di pasar, warga juga kita ingatkan untuk selalu mencuci dengan air bersih,” pesannya.

Sejauh ini lanjutnya, khusus untuk di Kepri pihaknya belum mendapatkan laporan warga yang terinfeksi virus tersebut. Iapun mengajak Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Balai Karantina Pertanian supaya dapat memperketat arus lalu lintas penumpang dan barang di pintu masuk Kepri.

“Karena kita wajib waspada, apalagi WHO menyatakan kalau virus ini berpotensi jadi pandemi,” pungkasnya.

Virus Nipah berasal dari sebuah desa di Malaysia, yakni Sungai Nipah. Virus ini diketahui menginfeksi babi yang sakit setelah menyantap sisa buah yang dimakan kelelawar dari famili pteropodidae yang membawa virus itu. Kasus ini pernah berlangsung tahun 199. Jutaan orang meninggal.

Dilansir dari Tempo.co, World Health Organization (WHO) menyatakan virus Nipah pertama diketahui pada 1998 di Malaysia. Virus tersebut kemudian menyebar ke sejumlah negara, seperti Thailand, India, Singapura, Cina, dan Bangladesh.

Sebagaimana Covid-19 yang menyebar melalui perantara kelelawar, virus Nipah juga bertransmisi lewat kelelawar, khususnya kelelawar buah dan babi.

Baca juga:  Tahun Ini Pusat Akan Bangun Sentra Industri Perikanan Senilai Rp 7 Miliar di Natuna

Seseorang yang terinfeksi virus Nipah akan merasakan gangguan pernapasan hingga peradangan pada jaringan otak hingga mengganggu kerja saraf atau ensefalitis. WHO menyatakan belum ada obat atau vaksin khusus virus Nipah.(kar/tempo.co)

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini