NATUNA (HAKA) – Sebagai destinasi wisata, keberadaan pengrajin oleh oleh menjadi salah satu pendukung, dalam membantu meningkatkan daya tarik wisatawan.
Ketua Dekranasda Kabupaten Natuna, Nurhayati Hamid Rizal menyampaikan bahwa pada masa kepemimpinannya, berbagai produk kerajinan daerah sangat diterima oleh pasar, di antaranya tikar pandan Serasan.
“Kita juga berinovasi melalui produk-produk lainnya seperti tas, tempat tisu dan yang lainnya,” terang Nurhayati saat dijumpai disela-sela kegiatan Rakernas Dekranasda secara virtual di Gedung Daerah beberapa waktu lalu.
Selain itu, Dekranasda juga mengembangkan batik khas Natuna, yang merupakan kerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang dan berhasil mengembangkan 14 motif tikar.
“Desain yang kita kembangkan lebih kepada motif flora dan fauna, yang menjadi khas Natuna,” tambahnya.
Nurhayati berharap, ke depan produk-produk yang dihasilkan lebih inovatif dan produk-produk UMKM pengrajin dapat membantu perekonomian masyarakat.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Asisten III Setda Kabupaten Natuna, Hikmatul Arif yang juga hadir dalam kegiatan Rakernas Dekranasda. Ia menyampaikan, perlu adanya inovasi dalam hal pemasaran produk UMKM kerajinan Natuna.
“Kita ingin adanya terobosan baru dalam bidang pemasaran produk, melalui pemanfaatan teknologi informasi,” terang mantan Sekretaris Disperindag ini.
Keberadaan platform aplikasi jual beli sebaiknya mulai digunakan oleh pengrajin, melalui fasilitasi dari Disperindag, supaya produk yang dihasilkan dapat dipasarkan lebih luas lagi.
“Makanya kita ingin ada yang khusus mengerjakan ini supaya terarah dan fokus,” tegasnya.
Hikmat juga menegaskan bahwa Pemkab Natuna telah memberikan fasilitasi kepada para pelaku UMKM dalam hal desain kemasan, agar lebih menarik dan dapat meningkatkan nilai jual dari produk yang dihasilkan.
Sementara itu Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti kembali mengingatkan bahwa lembaga Dekranasda sebenarnya selain memiliki tujuan pembinaan, juga pemasaran melalui kerjasama dengan Disperindag.
“Dekranasda ini lebih kepada membina UMKM,” terang Ngesti saat dijumpai hariankepri.com di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Ngesti menginginkan adanya perubahan mindset supaya produk UMKM menjadi unggul dan bervariasi dan bisa menjadi mata pencaharian bagi para pengrajin.
“Kita ingin produknya ini bisa mengangkat benar-benar produknya masuk ke outlet-outlet, ini yang harus difikirkan oleh Dekranasda,” harap Ngesti. (dan)