TANJUNGPINANG (HAKA) – Dalam sepekan terakhir ini, isu keretakan antara Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina mencuat kepermukaan publik.
Isu ini muncul setelah beredarnya surat pemberitahuan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh Perpat Batam yang beredar ke publik pada Minggu (11/4/2021) kemarin.
Dalam surat pemberitahuan itu, tertulis jika ormas yang dikomandoi oleh Saparudin Muda itu, menuntut agar Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dapat memenuhi komitmennya di awal Pilkada yakni soal jabatan Sekdaprov Kepri dan tiga kepala dinas diserahkan kepada Marlin Agustina selaku Wagub Kepri.
Wagub Kepri, Marlin Agustina ketika dimintai tanggapannya soal tuntutan DPD Perpat Kota Batam tersebut, tak membantah, namun ia enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut.
“Nanti ada masanya saya berkomentar,” ucapnya yang ditemui usai mengikuti Rakor Pengarahan Presiden RI melalui video conference di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Rabu (14/4/2021).
Ketika disinggung soal isu keretakan hubungannya dengan Gubernur Ansar pasca adanya tuntutannya itu. Marlin justru enggan mengomentari hal tersebut. “Nanti salah lagi,” ujarnya sembari menunjukkan simbol mulut terkunci.
Ditemui terpisah, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad membantah keras isu keretakan hubungan antara ia dan Marlin Agustina yang saat ini beredar.
“Tidak ada keretakan. Masih seperti biasa itu,” katanya singkat yang ditemui wisma daerah, Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang.(kar)