TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) pada Triwulan (Tw) I di Tahun 2021 tumbuh negatif sebesar 1,12 persen jika dibandingkan dengan Tw IV 2020.
Sementara itu jika dibandingkan, pada Tw I 2020, pertumbuhan ekonomi Kepri terkontraksi 1,19 persen. Pada Tw I 2020, ekonomi Provinsi Kepulauan Riau mampu tumbuh sebesar 2,02 persen.
Kepala BPS Provinsi Kepri, Agus Sudibyo mengatakan, menurunnya pertumbuhan ekonomi Kepri di Tw I 2021, salah satunya dipicu oleh pengeluaran konsumsi pemerintah.
“Jika dibandingkan dengan Tw IV 2020 realisasi APBD mengalami penurunan seperti realisasi belanja pegawai APBN turun -22,87 persen, realisasi belanja barang jasa turun -67,68 persen, realisasi belanja pegawai APBD turun -28,05 persen dan realisasi belanja barang jasa APBD turun -78,15 persen,” paparnya, sebagaimana dilansir dari streaming BPS Provinsi Kepri, Jumat (7/5/2021).
Kemudian lanjutnya, sektor konstruksi juga ikut menjadi pemicu menurunnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri di Tw I 2021 ini.
Ia menyebut, selama Tw I tahun 2021 aktivitas kategori konstruksi mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2020.
“Hal ini antara lain disebabkan banyaknya proyek pemerintahan yang tertunda diawal tahun terkait dengan tertundanya pencairan APBD belanja modal bangunan,” jelasnya.
Kemudian, dibidang transportasi dan jasa-jasa, juga ikut menjadi faktor pemicu penurunan pertumbuhan ekonomi Kepri. Hal itu dikarenakan masih belum terkendalinya pandemi Covid- 19.
“Pola yang sama terjadi pada kategori penyediaan akomodasi makan dan minum, jasa perusahaan dan jasa lainnya yang secara Q to Q menunjukkan penurunan dikarenakan pada Tw IV 2020 sektor-sektor ini sudah mengalami kenaikan yang signifikan,” paparnya.
Sementara itu, kategori yang mengalami peningkatan pada Tw I 2021 ini yakni pertambangan dan penggalian yang mengalami peningkatan pada triwulan I 2021 dibanding dengan triwulan IV 2020.
Selanjutnya, bidang informasi dan komunikasi yang naik karena disebabkan kegiatan perkantoran maupun pendidikan masih dilakukan secara daring.
Pembentukan modal tetap bruto Kinerja kategori Konstruksi dibandingkan triwulan yang sama pada tahun lalu sudah mulai menggeliat, tumbuh tipis sebesar 0,05 persen. Impor barang modal naik 14,40 persen kenaikan pada impor barang modal kecuali alat angkutan sebesar 16,63 persen.
Ekspor-impor luar negeri selama Januari-Maret 2021 yang mengalami peningkatan sebesar 16,75 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu. Terakhir, inflasi selama Tw I 2021 yang cukup terkendali bahkan mengalami deflasi sebesar -0.001 persen.(kar)