TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat, angka pengangguran di Provinsi Kepri sepanjang Februari 2021 sebesar 10,12 persen.
Angka itu jauh berada di atas angka pengangguran secara nasional yang berada diangka 6,27 persen.
Kondisi itu pun menempatkan Provinsi Kepri, sebagai daerah yang memiliki angka pengangguran tertinggi se-Indonesia sepanjang Februari 2021.
Selain itu, pada Februari 2021 BPS Provinsi Kepri juga mencatat, sebanyak 142.593 orang terdampak Covid-19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 sebanyak 26.405 orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 8.190 orang, dan tidak bekerja karena Covid-19 9.216 orang. Penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 98.782 orang.
Terkait kondisi itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, jika tingginya angka pengangguran di Provinsi Kepri itu tergolong wajar di tengah kondisi pandemi.
“Wajar saja, karenakan daerah kita (lapangan pekerjaannya) merupakan investasi yang orientasinya dari luar,” katanya.
Selain itu lanjutnya, akibat pandemi Covid-19 juga membuat dunia pariwisata di Kepri yang juga mati.
“Konsekuensinya pasti ada pengurangan tenaga kerja,” tuturnya.
Untuk mengatasi hal itu lanjutnya, pihaknya saat ini tengah mengupayakan travel bubble, agar dunia pariwisata dapat kembali hidup.
Pemprov Kepri juga ujarnya, saat ini juga tengah mengupayakan untuk menggenjot investasi.
“Makanya tidak ada kata lain, selain kita harus memacu investasi. Karena nanti pastinya akan terserap lagi tenaga kerja,” pungkasnya.(kar)
Yang bener aja lho