TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Bagian (Kabag) Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Tanjungpinang, Elvi Arianti, angkat bicara terkait adanya baju pegawai pemko, yang diperjualbelikan di salah satu toko.
“Dulunya dia (JT, red) adalah pegawai honorer di humas setdako. Tapi pada tahun 2018 pindah ke Dinas Dukcapil,” terang Elvi kepada hariankepri.com, Rabu (2/6/2021).
Ia menjelaskan, JT itu berstatus pegawai honorer atau Pegawai Tidak Tetap (PTT). Tidak lama setelah pindah ke disdukcapil, yang bersangkutan pun akhirnya berhenti sebagai pegawai.
“Setahu kami waktu di disduk juga tidak lama, lalu dia berhenti,” jelasnya.
Terkait baju yang diperjualbelikan itu, Elvi menerangkan, bahwa itu adalah milik dia yang merupakan pembagian dari kantor sejak dia bertugas dulu.
“Itu baju lapangan tim humas. Dan itu bukan aset pemko. Tapi memang diberikan kepada masing-masing pegawai dan jadi hak milik mereka,” terangnya.
Kendati baju tersebut adalah hak sepenuhnya dari eks pegawai itu, namun menurut Elvi, kurang pas jika diperjualbelikan kepada khalayak umum.
“Apalagi kalau masih ada embel-embel logo dan nama institusinya,” tegasnya.
Untuk itu Elvi berharap, agar jika memang baju itu diperjualbelikan, sebaiknya dicopot dulu logo atau nama lembaga yang melekat di baju itu. (zul)
