TANJUNGPINANG (HAKA) – Kondisi penularan Covid di Tanjungpinang makin mengerikan. Bahkan, dalam tiga hari 11 orang dilaporkan meninggal oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kepri, di Kota Tanjungpinang.
“Inilah yang membuat saya harus melakukan berbagai cara dan upaya, agar masyarakat saya bisa selamat dari virus mematikan ini,” ungkap Wali Kota Tanjungpinang, Rahma kepada hariankepri.com, Jumat (2/7/2021).
Ia mengatakan, razia prokes, lalu tes antigen massal di tempat-tempat keramaian, merupakan salah satu cara yang dilakukan pemerintah, untuk memutus mata rantai penyebaran.
“Kalau pandemi ini berhasil kita lalui, tentu perekonomian masyarakat juga akan kembali pulih,” imbuhnya.
Atas dasar ini juga, Rahma meminta semua pihak, agar mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah. Jangan sampai, ini hanya dipandang negatif, seakan-akan pemerintah tidak pro rakyat.
“Saya meminta semua unsur saling bahu membahu, termasuk insan pers agar memberikan edukasi kepada masyarakat akan bahaya Covid-19 ini,” tegasnya.
Rahma menyadari, ada pihak yang terusik dengan razia dan pengetatan aktifitas masyarakat, khususnya mereka yang mengais rejeki di malam hari.
Namun, politisi NasDem ini kembali menegaskan, bahwa tidak ada niat lain dari pemerintah kota, selain untuk melindungi dan menyelamatkan warga Tanjungpinang dari Covid.
“Kenapa harus razia dan dilarang berkerumun di atas jam 10 malam, sebab pertama itu ketentuan dari pusat. Kedua, dengan tidak berkumpul di tengah malam, kita bisa istirahat dan meningkatkan imun tubuh,” jelasnya.
Yang lebih penting sambung Rahma, pemerintah masih memberi kesempatan kepada pedagang untuk jualan, dengan prokes ketat di bawah jam 10 malam.
“Kita di Tanjungpinang masih mending jam 10 malam. Di Batam malah jam malamnya cuma sampai pukul 20:00 WIB,” sebutnya.
Mantan anggota DPRD Tanjungpinang ini menambahkan, tidak ada yang bisa menjamin, bahwa tempat keramaian di malam hari aman dari penularan.
“Sudah dua kali kami razia dan tes antigen hingga PCR massal, terjaring 6 orang positif Covid. Tambah lagi tadi malam dua orang dari pekerja swalayan,” sebutnya.
Ini artinya, lanjut Rahma, penularan Covid sudah masuk ke semua sektor. Ditambah lagi, kondisi tiga rumah sakit di Tanjungpinang penuh.
“Rumah sakit penuh, lokasi karantina terpadu di Lohas Hotel penuh. Makanya kami diberi lagi oleh provinsi lokasi karantina baru di SMK 3,” tukasnya.
Hingga Kamis (1/7/2021), ada penambahan 121 orang positif Covid-19. Sehingga, total mencapai 4.946 yang positif.
Sedangkan, yang meninggal akibat Covid-19 bertambah 4 orang. Sehingga total korban meninggal 122 orang, untuk kasus aktif hampir seribu orang tepatnya 965 pasien. (fik)
Data Laporan Rumah Sakit Perawatan Pasien Covid-19 di wilayah Kota Tanjungpinang Kamis, 1 Juli 2021 s.d jam 18.00 WIB sebagai berikut :
1. RSAL dr. Midiyato Suratani.
a. Jumlah TT : 43 TT (Tempat Tidur)
b. Jumlah Pasien : 43
c. Sisa : 0
2. RSUD Kota Tanjungpinang.
a. Jumlah TT : 35 TT.
b. Jumlah Pasien : 35
c. Sisa : 0
3. RSUD Raja Ahmad Tabib (RSUD Provinsi)
a. Jumlah TT : 75 TT.
b. Jumlah Pasien : 69
c. Sisa : 6 TT.
*Total bed /TT= 153
*Jumlah pasien = 147
*Sisa bed = 6
Sumber: Pemko Tanjungpinang