BINTAN (HAKA) – Guru SD maupun SMP berlabel Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah Kabupaten Bintan pensiun sekitar 700 orang sejak 2012 hingga 2020. Rata-rata yang pensiun 10 orang sampai 20 orang setiap tahunnya.
“Untuk tahun 2021 yang pensiun sekitar 40 orang,” tegas Kadisdik Kabupaten Bintan, Tamsir, beberapa waktu lalu
Saat ditanya, apakah pensiunan guru itu berdampak pada proses belajar di sekolah. Tamsir pun mengakui hal itu.
Untuk menjaga aktivitas pembelajaran tetap maksimal di kelas, sambung Tamsir, maka pihaknya akan mengganti guru PNS yang pensiun dengan guru-guru honorer yang sudah mengabdi beberapa tahun.
“Pengangkatan ASN atau pun PNS, sampai saat ini belum ada. Yang ada pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guru honorer tahun ini,” jelasnya.
Pengangkatan P3K/PPPK itu, merupakan target Pemerintah Pusat pada tahun 2020 hingga tahun 2024 mendatang.
Artinya, seluruh guru honor yang telah mengabdi bertahun-tahun, menjadi prioritas pemerintah untuk diangkat sebagai P3K melalui seleksi.
“Tahun ini saja tiga kali seleksi P3K. Belum lama ini seleksi tahap II dengan formasi guru yang dibutuhkan sekitar 500 orang . Semoga ini terisi semua, sehingga tinggal 200-an lagi yang diisi,” terangnya.
Tamsir menambahkan, pihaknya dan semua daerah di Indonesia telah mengusulkan ke Pemerintah Pusat, untuk menurunkan nilai tes passing grade guru honorer P3K dari sebelumnya.
“Karena tahap pertama kemarin, hanya yang lulus 10 persen saja. Setelah diturunkan pasing grade nya, jumlah kelulusan sudah hampir 50 persen,” imbuhnya. (rul)