TANJUNGPINANG (HAKA) – Realisasi penerimaan daerah hingga 5 November 2021 mencapai 75,48 persen, atau setara dengan Rp 2,908 triliun dari target APBD Provinsi Kepri sebesar Rp 3,854 triliun.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan Provinsi Kepri, Aries Fhariandi menuturkan, untuk realisasi belanja per 5 November sudah mencapai 60,92 persen atau Rp 2,386 triliun dari target sebesar Rp 3,918 triliun.
“Dibandingkan 2 pekan yang lalu, ada fluktuasi. Karena adanya penyesuaian pada struktur APBD Perubahan.,” katanya, Senin (8/11/2021).
Menurutnya, realisasi belanja dan pendapatan di APBD Provinsi Kepri 2021 cenderung menurun, bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Kondisi itu, sambung Aries, karena adanya penyesuaian pada APBD Perubahan terhadap visi dan misi kepala daerah yang baru.
“Sebenarnya kita masih di jalur yang benar dikarenakan perbandingan tersebut tidak terlalu signifikan, hanya sekitar 3 persen. Ini pun untuk mendukung tercapainya visi dan misi gubernur dan wakil gubernur,”jelasnya.
Sementara itu, peringkat Provinsi Kepri secara nasional terkait realisasi belanja berada di peringkat 16, dan realisasi pendapatan berada di posisi 20.
“Namun biasanya semua provinsi akan melakukan akselerasi di akhir tahun untuk pencapaian target masing-masing,” tuturnya.(kar)