TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad memastikan, program bantuan subsidi bunga pinjaman bagi pelaku UMKM yang ia gagas sudah berjalan.
“Sedang proses, kita pastikan itu sudah berjalan,” katanya, di Kota Tanjungpinang, kemarin.
Ansar mengakui, sejak penandatanganan Perjanjian Kerjasama (Pks) antara Pemprov Kepri dan Bank Riau Kepri, September 2021 lalu, program tersebut sempat mengalami kendala administrasi.
“Tapi kendala itu sudah teratasi. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini sudah ada yang cair dan akan saya serahkan secara langsung,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kepri, Venni Meitaria Detiawati mengatakan, sejauh ini sudah cukup banyak para pelaku UMKM di Provinsi Kepri yang sudah memanfaatkan program tersebut.
“Sudah berjalan, sudah banyak juga yang sedang diproses oleh Bank Riau Kepri,” katanya, Selasa (30/11/2021).
Venni mengutarakan, sejauh ini Bank Riau Kepri tengah melakukan verifikasi berkas yang diajukan oleh UMKM, sebagai syarat untuk mendapatkan pinjaman.
Menurutnya, dalam waktu dekat sudah ada beberapa pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman, dan akan segera disalurkan pinjamannya.
“Kalau sudah akad kredit dan sudah disalurkan kreditnya, Bank Riau Kepri akan mengajukan permohonan ke Pemprov Kepri untuk dibayarkan bunganya. Barulah kita bayarkan bunganya,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, program bantuan subsidi bunga pinjaman bagi pelaku UMKM di Kepri merupakan salah satu upaya Pemprov Kepri dalam upaya mendongkrak ekonomi Kepri dimasa pandemi Covid-19.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, sebelumnya, menyampaikan, melalui program ini Pemprov Kepri akan menanggung bunga pinjaman yang dilakukan oleh pelaku UMKM di Bank Riau Kepri.
“Caranya dengan memberikan pinjaman lunak dengan bunga 0 persen selama masa pinjaman 2 tahun untuk pelaku UMKM,” ujarnya.
Pemprov Kepri sendiri sambungnya, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar, Untuk menanggung bunga pinjaman pelaku UMKM tersebut.
Dengan ketentuan setiap UMKM bisa meminjam maksimal Rp 20 juta, yang diperkirakan bisa dimanfaatkan oleh 1000 UMKM di Provinsi Kepri.
“Dan jika jumlah pinjamannya bervariasi, contohnya ada yang meminjam Rp 5 juta, Rp10 juta dan sebagainya. Maka jumlah UMKM nya bisa lebih banyak lagi,” jelasnya.(kar)