BINTAN (HAKA) – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMDes) Kabupaten Bintan, akan menggandeng konsultan dari Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah untuk mengembangkan optimalisasi berbagai potensi desa yang ada di wilayah Bintan.
“Tahun 2022 ini, Insyaallah kami akan gandeng dengan Konsultan dari Desa Ponggok,” ucap Kepala Dinas PMDes Kabupaten Bintan, Ronny Kartika, belum lama ini.
Desa ponggok itu sebelumnya adalah daerah terpencil dan terisolir, di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Lalu berkembang, dan bahkan pendapatan desa mereka bisa mencapai Rp 6 miliar pada tahun 2019 lalu.
Desa itu, salah satunya membranding sumber daya air dijadikan pengembangan lokasi wisata bawah air. Sehingga, dari tata kelola itu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh dengan pesat.
“Kita ingin belajar itu, mereka kita undang kemari selama beberapa bulan untuk membranding beberapa desa di Bintan, untuk pilot project (proyek percontohan),” terangnya.
Konsultan Desa Ponggok akan mendampingi kawan-kawan di Bintan, mulai menyusun desain perencanaan, hingga pengembangan unit-unit usaha, BUMdes, tata kelola keuangan yang baik hingga realisasi anggaran di desa selam 6 tahun.
Menurutnya, ini akan menjadi langkah tepat bagi desa-desa di Bintan. Yang tadinya belum terintegrasi secara holistik, dengan kerjasama bisa ada target kembangan wisata di masing-masing desa kedepannya.
“Targetnya gak muluk-muluk, yang penting ada pergerakan PAD Desa di Bintan setiap tahunnya. Masyarakat dilibatkan untuk membantu pendapatan desa. Hingga ada produk unggulan di desa tersebut, ” harap Ronny.
Misalnya, ikan bilis atau bakso didesain sedemikian rupa sebagai produk unggulan. Sehingga, branding produknya identik dan menjadi ikon desa pesisir di Bintan
“Kerjasama pengembangan desa ini, sudah ada beberapa desa yang mau, di antaranya Desa Kuala Sempang dan Toapaya,” imbuhnya. (rul)
