TANJUNGPINANG (HAKA) – Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengunjungi korban Pasar Baru II ambruk yang terjadi pada Sabtu (5/3/2022) pagi.
Adapun korban luka parah tersebut, yakni bernama Muhammad Ilham (5) yang mengalami patah jari tangan, serta Fitriani yang sedang hamil.
Saat ini dua korban tersebut sedang dilarikan ke RSUD Kota Tanjungpinang untuk dirawat secara intensif.
“Anak yang patah jari tangan kita rujuk ke RSAL, mengingat disini tidak tersedia dokter ahli tulang,” kata Rahma saat berada di RSUD Kota Tanjungpinang.
Selain itu, Pemko Tanjungpinang akan menanggung segala bentuk biaya melalui Jaminan Kesehatan Daerah (jamkesda), mengingat yang bersangkutan tidak memiliki BPJS Kesehatan.
Sama halnya, dengan Fitriani yang sedang hamil, akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis kandungan RSUD.
“Ibu hamil itu juga tidak ada BPJS, maka biaya kita bantu lewat Jamkesda,” sebutnya.
Kendati demikian, ia berharap semoga para korban tersebut bisa dirawat secara instensif dan diharapkan semoga bisa pulih kembali.
“Semoga kepada ibu hamil tidak terjadi apa-apa begitu sebaliknya dengan anak dalam kandunganya,” tukasnya.
Sementara itu, orang tua Muhamad Iham, Hasnia mengatakan, selain Ilham ada anak kandungnya 1 lagi bernama Reyhan Al Fatih.
“Anak saya dua orang. Tapi yang Reyhan hanya luka ringan, sedangkan satu lagi Arfal anak dari Fitriani (sedang hamil) juga luka ringan, tadi itu kami berlima orang ke pasar,” sebutnya.
Kepala BPBD Tanjungpinang, Dedy S Yusfa menambahkan, bahwa atas peristiwa ini, Pemko Tanjungpinang melarang para penjual baik membuka lapak jualan maupun melintas di area bangunan Pasar KUD tersebut.
“Untuk pengalihan para pedagang ikan itu kewenangan BUMD. Dan renovasi bangunan teknisnya PUPR,” terangnya.
Pihaknya akan tetap mengawasi serta melarang siapapun yang hendak masuk ke Pasar Baru II itu. Khawatirnya, bangunan pasar roboh lagi. Sebab, bangunan pasar itu sudah lama dibangun sejak tahun 1995 lalu.
“Kami tetap jaga sampai malam dibantu dengan Anggota Satpol PP,” imbuhnya. (zul/rul)