JAKARTA – Perusahaan ride sharing asal China, Didi Chuxing, tengah mencari investasi baru sekitar USD 6 miliar atau Rp 79 triliun. Bila jumlah itu tercapai, maka Didi akan menjadi startup paling bernilai melewati Xiaomi.
Tahun 2014, Xiaomi berhasil mengumpulkan dana yang membuat nilai perusahaan jadi sebesar USD 46 miliar (Rp613 triliun). Sementara jika Didi mampu meraih pendanaan USD 6 miliar, maka nilai valuasi perusahaan menjadi USD 50 miliar (Rp 666 triliun).
Jika tercapai, valuasi Didi itu akan melampaui valuasi perusahaan pada Agustus lalu. Di mana saat itu nilainya mencapai USD 34 miliar (Rp 453 triliun).
Dari sumber yang dihimpun oleh Reuters, Jumat (28/4/2017), Didi sedang menggalang dana dari para investor seperti Softbank Group Corp, Silver Lake, China Merchants Bank, dan Bank of Communications.
Masih dari sumber yang sama, sebagian investasi dari didapat Didi rencananya akan jadi modal untuk ekspansi layanannya mereka ke kancah internasional. Namun belum ada informasi dari Didi soal kabar pengumpulan dana tersebut.
Perusahaan yang didirikan pada 2012 di Beijing, China ini sebelumnya menggunakan brand Didi Kuaidi yang kemudian berganti nama menjadi Didi Chuxing. Layanan ride sharing mereka telah menjangkau lebih dari 400 kota di Negeri Tirai Bambu.
Didi yang dipimpin oleh Cheng Wei, mantan manager Alibaba ini, semakin menguasai pasar China usai membeli layanan operasi Uber di China pada tahun 2016.(detik.com)