TANJUNGPINANG (HAKA) – Festival Kuliner Nusantara, resmi berakhir dan ditutup secara resmi oleh Gubernur Kepri melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, Budiharto di pelataran Gedung Gonggong Taman Laman Boenda Tepilaut, Minggu (27/3/2022) malam.
Pada kesempatan itu, Budiharto mengaperesiasi Pemko Tanjungpinang yang sudah menggelar event ini secara lancar. Menurutnya, kegiatan festival ini salah satu ajang untuk membangkitkan perekonomian di Provinsi Kepri terutama di Kota Tanjungpinang.
“Semoga dari kegiatan ini bisa membangkitkan ekonomi pelaku usaha yang ikut berpartisipasi,” sebutnya.
Di tempat yang sama, Pamong Budaya Disbudpar Kota Tanjungpinang, Safaruddin menyampaikan, selama pelaksanaan kegiatan, ada berbagai lomba dan penampilan dari pelbagai ciri khas makanan yang ditampilkan.
Di antaranya, masakan ciri khas Melayu, Jawa, Sulawesi, serta lomba memasak asam pedas Sembilang, lomba memasak kreasi oleh pelajar dan mahasiswa, penilaian stan-stan bazar terbaik serta lomba fotografi.
Ia menambahkan, yang tidak kalah menarik pada kegiatan ini adalah setiap berbelanja, pengunjung diwajibkan menukarkan uang dengan alat transaksi berupa uang keton.
“Peredaran uang selama dua hari pelaksanaan festival ini ada sekitar Rp 50 juta,” sebutnya.
Dengan nilai segitu, tentunya kata dia, cukup besar bagi pelaku usaha yang membidangi usaha mikro kecil menengah.
“Sehingga diharapkan bisa membangkitkan pelaku usaha yang dalam 2 tahun belakangan ini terpuruk karena Covid-19,” harapnya.
Setelah penutupan festival, kegiatan dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba-lomba serta pembagian hadiah.
Untuk pemenang juara I lomba stan bazar, diraih Paguyuban Pasundan, lalu juara II diraih Stan Melayu Lingga serta untuk juara III diraih oleh Stan PKK Kota Tanjungpinang. Selanjutnya panitia juga mengumumkan pemenang lomba memasak asam pedas Sembilang, memasak kreasi dan fotografi.(zul)