Beranda Headline

Penanganan Kebocoran Pipa PDAM, Pemprov Butuh Rp 300 Miliar

0
Perbaikan kebocoran pipa PDAM Tirta Kepri di Jalan DI Panjaitan, Km 9 Kota Tanjungpinang belum lama ini-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan, persoalan krisis air bersih serta kebocoran pipa PDAM Tirta Kepri, telah menjadi konsen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri yang akan digesa penyelesaiannya.

“Dengan meningkatnya aktivitas perekonomian, sejalan juga dengan meningkatnya kebutuhan air bersih, maka pasokan air bersih untuk memasok kebutuhan masyarakat di Pulau Bintan akan kita tambah,” katanya di Kota Tanjungpinang, kemarin.

Sementara itu terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPRP Provinsi Kepri, Hendrija, menjelaskan, untuk penyelesaian persoalan air bersih dan kebocoran pipa di Pulau Bintan, Pemprov Kepri telah menyiapkan sejumlah program, baik program jangka pendek, menengah dan panjang.

“Program jangka pendek yang akan kita lakukan pada tahun 2023 mendatang yakni pergantian pipa yang bocor,” katanya, kepada hariankepri.com, Selasa (28/6/2022).

Estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk pergantian pipa yang bocor tersebut mencapai Rp 300 miliar. Anggaran tersebut, sambungnya, telah diusulkan Pemprov Kepri ke Pemerintah Pusat.

“Jadi kita pakai anggaran APBN. Itu untuk mengganti semua pipa yang bocor di seluruh Pulau Bintan ini,” jelasnya.

Sedangkan, untuk program jangka menengah, program yang akan dilakukan yakni membuat jaringan distribusi air dari Waduk Kawal ke seluruh wilayah di Pulau Bintan.

Untuk program jangka menengah ini, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 800 miliar. Anggarannya itu sendiri direncanakan akan menggunakan sistem sharing APBD dan APBN, antara Pemprov, Pemkab/Pemko dan Pemerintah Pusat.

“Sharingnya itu seperti Pemkab dan Pemko yang melakukan pemasangan jaringan ke rumah warga. Kalau pusat itu fokus membangun pipa utama dan Pemprov membangun pipa distribusi,” paparnya.

Terakhir untuk program jangka panjang, yaitu melakukan pembangunan Waduk Busung di Kabupaten Bintan, dengan estimasi anggaran sekitar Rp 1,6 triliun.

Baca juga:  Dalam 9 Bulan HIV di Tanjungpinang 86 Kasus, Paling Banyak dari Klaster LGBT

Nantinya, sumber air dari waduk tersebut diharapkan dapat untuk memenuhi kebutuhan air di Pulau Bintan dan Kota Batam.

“Tapi sekarang yang menjadi fokus kita itu yaitu, program jangka pendek dan juga jangka menengah,” pungkasnya.(kar)

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini