Beranda Headline

Calon Pengantin Beresiko Kena Stunting, BKKBN Kepri Sosialisasi di Pesisir Lingga

0
Foto bersama usai pelaksanaan sosialisasi-f/istimewa

LINGGA (HAKA) – Percepatan penurunan stunting pada balita, adalah program prioritas pemerintah, sesuai RPJMN 2020-2024.

Sejalan dengan itu, BKKBN Kepri mengadakan kegiatan diskusi, dan sosialisasi dalam rangka percepatan penurunan stunting Kabupaten Lingga.

Kegiatan ini digelar selama 2 hari, yakni pada Selasa (27/9/2022) dan Rabu (28/9/2022), dan memberdayakan masyarakat di Desa Kelombok dan Desa Resun Pesisir Kabupaten Lingga.

“Dua desa ini juga merupakan desa yang masuk dalam program Kampung Keluarga Berkualitas,” ujar Sub Koordinator Pengendalian Penduduk/JF Ahli Muda Penata KKB, Dina Mariana Sebayang.

Sebagai narasumber ia menerangkan, bahwa stunting merupakan suatu kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya.

“Kelompok orang yang berisiko stunting di antaranya remaja putri calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak bawah lima tahun (balita),” terangnya.

Namun demikian, kata Diana, stunting bisa dicegah dan diturunkan. Salah satunya melalui program BKKBN, yakni Kampung Keluarga Berkualitas.

Kampung Keluarga Berkualitas, diharapkan dapat menghasilkan keluarga berkualitas dan dengan karakteristik keluarga yang tentram, mandiri, dan bahagia.

“Karenanya, kondisi dalam keluarga akan mempengaruhi perkembangan anak, baik fisik maupun psikososial,” terangnya.

Sementara itu, Satgas Percepatan Penurunan Stunting Pemkab Lingga, Dr Muzahar menjelaskan, bahwa tindakan pencegahan menitikberatkan kesehatan pribadi (higiene) dan lingkungan (sanitasi), yang mampu menurunkan resiko stunting sebesar 2,4 persen dan menurunkan insiden diare sebesar 30 persen.

“Jadi pola hidup sehat, lingkungan bersih dan sehat harus menjadi kebiasaan sehari hari,” tegas Dr. Muzahar.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Kepala Desa Kelombok dan Kepala Desa Resun Pesisir menyambut baik adanya kegiatan ini.

Keduanya berharap kegiatan sejenis yang melibatkan masyarakat desa mereka dapat berlanjut sehingga desa mereka dapat menjadi contoh desa yang berhasil.(arp)

Baca juga:  Persiapan Vaksinasi, Riono Sarankan Disdik Mulai Mendata Anak SD Usia 6-11 Tahun
example banner

example banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini