JAKARTA (HAKA) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, hingga 30 September 2022, realisasi jumlah sumur pengembangan yang telah dibor sebanyak 545 titik.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, dengan jumlah tersebut, maka pengeboran sumur untuk pengembangan minyak dan gas bumi semakin masif, hingga September 2022 ini.
“Rencana pengeboran tahun 2022 sebanyak 790 sumur. Realisasi sudah 545 titik,” katanya saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (17/10/2022).
Ia menambahkan, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka sesungguhnya pengeboran saat ini sudah mulai tumbuh, yang dilakukan di beberapa wilayah.
“Dari tahun 2017 memang sangat rendah, dan pada 2020 karena pandemi Covid-19 kembali turun lagi. Di tahun 2021 hanya 480 sumur,” sebutnya.
Sedangkan hingga 30 September 2022 ini, tambah dia, sudah sebanyak 545 sumur, sehingga diharapkan bisa mencapai 800-an sumur yang dibor.
Lebih lanjut ia menyampaikan, hal yang lebih menggembirakan, di tahun 2023 mendatang, pihaknya mengidentifikasi dan membuat perencanaan, kemungkinan target pengeboran sebanyak 1.053 titik.
Menurutnya, target ini merupakan dua tahun lebih cepat yang sebelumnya direncanakan akan dilakukan pada tahun 2025 mendatang.
“Planning-nya tahun 2025, tapi tahun 2023 targetnya sudah bisa diatas seribu. Saya harap ini bisa berlanjut dan terealisasi,” tukasnya.(zul)