TANJUNGPINANG (HAKA) – Ketua Organisasi Penambang Perahu Motor (OPPM) Penyengat, Razali mengapresiasi Pemko Tanjungpinang, atas penyesuaian kenaikan tarif penumpang.
“Terima kasih ibu wali kota, karena sudah menyambut baik dan merespon permohonan kami,” kata Razali.
Menurutnya, penyesuaian tarif baru perahu motor pulau Penyengat tersebut, atas permohonan mereka yang diajukan beberapa pekan lalu ke dinas terkait.
“Namun tak selang beberapa lama didahuli dengan rapat bersama, lalu SK wali kota terbit. Ibu wali sangat mendukung kami,” katanya.
Ia menambahkan, penyesuaian tarif penumpang itu, dikarenakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami kenaikan, yang berdampak ke biaya operasional.
Razali menjelaskan, penambag yang tergabung di OPPM ada sebanyak 67 armada. Dari angka itu, hanya sekitar 13 armada yang menggunakan BBM jenis solar, selebihnya menggunakan pertalite.
“Tentunya lebih banyak yang pakai pertalite, lagi pula naik biaya penumpangnya pun tak banyak,” tuturnya.
Ia melanjutkan, meskipun SK Wali Kota Tanjungpinang sudah terbit pada 14 Oktober 2022 lalu, namun pihaknya baru akan menerapkan kenaikan pada 1 November 2022 mendatang.
Ia juga sangat menyayangkan atas pemberitaan adanya warga penyengat yang kesal terhadap Wali Kota Tanjungpinang, Rahma yang dinilai telah menaikkan tarif pompong.
“Padahal, dasarnya itu dari kami dan pengajuannya itu sesuai peraturan pemerintah yakni tidak boleh lebih dari 20 persen. Kenaikannya itu cuma Rp 1.000 dan sudah termasuk jasa asuransi disitu,” tukasnya.(zul)
