TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri menjelaskan, untuk lebih meningkatkan pangsa pasar Gerai Pangan Batu 9, pihaknya menghadirkan aplikasi pendukung.
“Aplikasinya diberi nama Gerai Tani Elektronik atau disebut Gerai Tani’e,” sebutnya.
Menurut Yoni hal ini dilakukan, untuk memudahkan dan memperluas akses petani ke masyarakat. Artinya dengan adanya Gerai Tani‘e ini, petani mempunyai jangkauan yang lebih luas lagi, untuk memasaran hasil pertaniannya.
“Yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” harapnya.
Yoni menyampaikan, setiap tahunnya gerai pangan terus berbenah, dengan penambahan fasilitas pendukungnya. Di tahun 2022 ini, diadakan pembangunan pasar basah untuk ikan, daging dan ayam.
“Beberapa sarana prasarana gerai pangan ini, ada yang didapat dari Pemko Tanjungpinang dan sebagian lagi merupakan bantuan CSR dari Bank Indonesia,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, bahwa di Gerai Pangan, petani dan pelaku usaha harus konsisten, menjaga kualitas mutu produk supaya mampu bersaing hingga luar daerah.
“Tujuan dibangunnya gerai pangan itu, untuk memasarkan hasil produksi pertanian, pangan dan perikanan, langsung ke konsumen tanpa melalui tengkulak,” jelasnya.
Yoni menegaskan, Gerai Tani’e sudah tersedia di play store, namun secara resmi aplikasi untuk transaksi pangan di Tanjungpinang itu, belum di-launching.
Lebih lanjut Yoni menambahkan, bahwa Gerai Tani’e ini diciptakan, sebagai bagian dari Program Geliga Pangan, yang digagas DP3 Tanjungpinang. Geliga Pangan ini, adalah program pembangunan pertanian perkotaan.
Program ini kata Yoni, dilakukan melalui pemberdayaan masyarat, khususnya melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Kota Tanjungpinang.
KWT ini sambung Yoni, yakni melakukan pemanfaatan lahan pekarangan di rumah mereka masing-masing, dengan menanam komoditas tanaman pangan seperti cabai, tomat dan sayuran semusim lainnya.
“Pola ini dapat meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga, dan secara tidak langsung nanti dapat menekan laju inflasi Kota Tanjungpinang,” tegasnya.
Bahkan, pada Jumat (28/10/2022), DP3 Tanjungpinang, menggelar pelatihan budidaya tanaman pada lima Kelompok Wanita Tani (KWT) yang baru terbentuk.
Kelima Kelompok Wanita Tani tersebut, yakni KWT Tatum Bersemi, KWT Tunas Bersemi, KWT Harap Panjang, KWT Sei Jari dan KWT Bukit Indah.
Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mendukung penuh, terobosan DP3 Tanjungpinang, dalam membuka akses Gerai Pangan, ke jalur digital.
Menurut Rahma, program pemasaran yang berbasis digital atau ecommerce berbentuk aplikasi, merupakan satu keniscayaan. Kendati, objek yang diperjualbelikan adalah komoditas pangan.
“Saya kira ini hal positif yang harus kita dukung bersama, agar ke depannya Gerai Pangan di Jalan Hanglekir, makin banyak konsumennya. Begitu juga dengan produk yang dipasarkan,” tutup Rahma mengakhiri. (fik)