TANJUNGPINANG (HAKA) – Sebanyak 50 anggota sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di Kecamatam Tanjungpinang Timur, mengikuti pelatihan sertifikat halal, Jumat (4/11/2022) di Hotel Comforta.
Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengatakan, pelatihan ini diadakan sebagai bentuk kepedulian Pemko Tanjungpinang terhadap pelaku usaha makanan ringan, supaya mendapatkan sertifikat halal.
Selain itu, tambah dia, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong dan mendukung geliat ekonomi masyarakat, terutama yang digerakan oleh IKM Tanjungpinang.
“Kalau sudah punya sertifikat halal, tentu pelaku usaha bisa bebas menjual di outlet-outlet ternama,” katanya.
Namun demikian, ia berharap, pelaku usaha benar-benar harus menjaga kebersihan, dan transparansi dalam menbuat produk-produk yang dihasilkan.
“Sertifikat halal ini bukan hanya label sebagai syarat masuk ke market, namun pertanggungjawaban kepada tuhan juga harus ditunaikan. Intinya harus benar-benar halal,” terangnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada panitia yang menyeleksi pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikat halal ini, harus benar-benar teliti dalam melihat tempat, bahan, cara membuat oleh pelaku usaha tersebut.
“Harus benar-benar diseleksi, lihat cara membuat, bahan apakah benar-benar halal atau tidak sebelum dikeluarkan sertifikat,” tegasnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Pemko Tanjungpianang, Riany menyampaikan, 50 peserta ini nantinya akan dilakukan pemeriksaan lapangan, hingga akhirnya mendapatkan sertifikat halal.
“Seluruh peserta nanti akan diaudit atau diperiksa lagi oleh LPPOM. Nah nanti yang sudah sesuai baru diterbitkan sertifikat halal,” tuturnya.
Menurutnya, hingga saat ini pelaku IKM makanan ringan yang sudah mengantongi sertifikat halal baru ada sebanyak 370 orang.
“Totalnya ada 820 IKM. Namun baru 370 yang sudah mempunyai sertifikat, nanti akan ada tambahan lagi 50 peserta yang sedang ikut pelatihan,” tutupnya.(zul)
