TANJUNGPINANG (HAKA) – Dalam sebulan ini, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebanyak dua kali ke masyarakat.
Penyerahan pertama, dilakukan Rahma di kantor Dinsos Kota Tanjungpinang, Kamis (1/12/2022), kepada 8.930 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Masing-masing KPM, waktu itu mendapatkan Rp 300 ribu per keluarga, dengan total anggaran Rp 1,8 miliar yang bersumber dari APBD Pemko Tanjungpinang.
Beberapa pekan setelah itu, tepatnya pada Rabu (28/12/2022) kemarin, orang nomor satu di Pemko Tanjungpinang tersebut, kembali membagikan BLT kepada 8.930 KPM.
Hanya saja, BLT yang diterima oleh KPM kali ini lebih besar dibandingkan sebelumnya, yakni sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga, dengan total Rp 5,3 miliar. Artinya dalam sebulan ini, Rahma menyerahkan BLT dengan total Rp 7,1 miliar.
Rahma mengatakan, untuk BLT sebesar Rp 5,3 miliar yang diserahkan itu juga dari APBD Perubahan Pemko Tanjungpinang. Pemko sendiri mendapat Dana Insentif Daerah (DID) dari Kementerian Keuangan RI.
“Total yang diterima dari pusat sebenarnya Rp 11,5 miliar. Namun yang dialokasikan untuk BLT hanya sebesar 5,3 miliar, sisanya untuk bantuan lain,” katanya.
Ia menjelaskan, bahwa anggaran DID yang diberikan kepada Pemko Tanjungpinang itu, karena adanya capaian-capaian tertentu sesuai kriteria atau kategori.
“Alhamdulillah, sebagai bentuk penghargaan pencapaian kinerja Pemko Tanjungpinang di bidang tata kelola keuangan daerah, maka diberikan tambahan dana insentif daerah dari pemerintah pusat,” terangnya.
Menurutnya, hal tersebut bertujuan untuk mendorong peningkatan kinerja daerah dan mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi.
“Dengan tambahan anggaran ini, maka dimanfaatkan untuk membantu masyarakat dalam mendukung pemulihan ekonomi daerah,” tuturnya.
Ia merincikan, selain BLT, DID tersebut juga digunakan untuk menyalurkan bantuan berupa alat penunjang usaha yang diberikan bagi pelaku usaha yang ada di Tanjungpinang.
DID ini, lanjut Rahma, disalurkan melalui beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di antaranya melalui dinas tenaga kerja berupa bantuan alat pendukung usaha (mesin jahit), dinas pertanian, pangan dan perikanan berupa alat, sarana dan prasarana kelompok tani dan peternak.
Lalu, dinas perindustrian dan perdagangan berupa mesin dan peralatan produksi bagi IKM, serta dinas sosial dengan menyalurkan BLT kepada masyarakat.
“Dengan disalurnya bantuan-bantuan ini bisa bermanfaat dan bisa membantu kebutuhan sehari-hari masyarakat,” tukasnya.(zul)