TANJUNGPINANG (HAKA) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) menggelar Sosialisasi Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Provinsi Kepri, di Aula Wan Seri Beni, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Senin (20/3/2023).
Direktur Jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KemenLHK, Ruandha Agung Sugardiman, menyampaikan, sosialisasi ini sebagai komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi rumah kaca.
Menurutnya, upaya mengurangi emisi rumah kaca di Indonesia, akan dilakukan dari lima sektor. Yakni sektor energi, limbah, industri, pertanian, dan kehutanan dan penggunaan lahan lainnya atau FOLU (Forest and Other Land Use).
“Dari kelima sektor ini sektor FOLU memiliki porsi yang paling tinggi. Sekitar 60 persen, maka dari itu upaya-upaya penurunan gas rumah kaca Indonesia itu dari sektor FOLU,” katanya.
Agung melanjutkan, melalui sosialisasi tersebut, diharapkan dapat merumuskan upaya-upaya mitigasi dalam mengurangi efek rumah kaca yang dapat dilakukan di tingkat tapak atau daerah.
“Jadi intinya soslalisasi ini untuk meyakinkan dunia bahwa komitmen Presiden dalam mengurangi emisi rumah kaca di Indonesia benar-benar bisa terjadi di tingkat lokal,” jelasnya.
Setelah sosialisasi ini, lanjutnya, Kemen LHK bersama pemerintah daerah serta stakeholder terkait juga akan mendetailkan rencana nasional, yang kemudian dituangkan ke dalam rencana kerja di sub nasional atau tingkat provinsi.
“Besok kita akan melakukan workshop penyusunan rencana kerja sub nasional Provinsi Kepri sehingga apa yang direncanakan itu bisa dilaksanakan oleh Provinsi Kepri,” tuturnya.
Sementara itu, Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara, yang mewakili gubernur mengatakan, Pemprov Kepri sangat mendukung upaya pengurangan emisi yang saat ini tengah digalakkan oleh pemerintah.
Karena, menurutnya, perubahan iklim yang terjadi saat ini, jika tidak segera diantisipasi tentunya akan berdampak sangat berat, khususnya terhadap Provinsi Kepri yang merupakan daerah kepulauan.
“Seperti banjir rob yang sekarang udah tidak setahun sekali, tapi sudah berkali-kali. Itu bagian yang harus kita antisipasi,” sebutnya.
Adi melanjutkan, komitmen Pemprov Kepri dalam melakukan mitigasi untuk mengurangi efek rumah kaca yakni, dengan menggandeng Kemen LHK untuk memperbaiki kawasan hutan atau lingkungan yang rusak.
“Kita juga akan menjadikan upaya mitigasi untuk mengurangi emisi rumah kaca ini sebagai salah satu program strategis dalam RPJMD,” pungkasnya.
Sosialisasi Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Provinsi Kepri yang dilaksanakan secara hybrid tersebut dihadiri sekitar 200 undangan.
Terdiri dari perwakilan Pemda se Provinsi Kepri, UPT Kemen LHK, para akademisi, Kesatuan Pengelolaan Hutan Kepri, seluruh kepala BP Kawasan di Kepri, serta LSM dan media.(kar)