TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Riany mengatakan, harga ayam potong segar yang dijual di pasar Tanjungpinang mengalami kenaikan Rp 2 ribu per kilogram.
Ia mengatakan, sebelumnya ayam potong segar telah dijual Rp 38 ribu per kilogram. Namun saat ini, menjadi Rp 40 ribu per kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga ayam potong ini, bukanlah akibat adanya ekspor ayam ke Singapura yang dilakukan oleh salah satu perusahaan, seperti kabar yang beredar belakangan ini.
Namun, kata Riany, kenaikan ini terjadi karena stok ayam potong mengalami kekurangan, akibat permintaan terlalu tinggi saat lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah lalu.
“Waktu lebaran Idul Fitri ayam yang masih muda sudah dijual oleh peternak, karena banyak permintaan,” katanya, Kamis (25/5/2023).
Sehingga kata dia, ayam muda yang seharusnya dijual pasca-lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, ikut dijual dan mengakibatkan stok menipis.
“Sekarang permintaan juga banyak, oleh karena itu terjadi kenaikan harga,” terangnya.
Namun demikian, Riany memberikan alternatif. Selain ayam potong segar, masyarakat juga bisa menikmati ayam beku yang dijual dengan harga terjangkau di pasar Tanjungpinang.
“Ayam beku juga bisa jadi alternatif, karena harganya sangat terjangkau,” sebutnya.
Sementara itu, Kabid Stabilisasi Harga Disdagin, Muhammad Endy Febri membenarkan hal tersebut. Bahkan, alasan kenaikan tersebut, didapatkan langsung dari distributor di Tanjungpinang.
“Kami sudah tanya ke distributor, kenaikan ini karena persediaan sedikit akibat ayam muda sudah banyak terjual di lebaran kemarin,” terangnya, Kamis (25/5/2023) kepada hariankepri.com.
Otomatis lanjutnya, menunggu panen yang akan berlangsung dalam waktu dekat, sehingga harga pun dipastikan kembali normal.
“Ini masalah siklus panen saja yang ada perubahan. Tapi dalam waktu dekat sudah normal lagi harganya,” tukasnya.(zul)