Beranda Headline

Tingkatkan Nilai Saing Industri di Kepri, Disperindag Gagas Program Ekstra Pasti

0
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepri, Aries Fhariandi-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepri, menggagas program ekosistem kemitraan rantai pasok industrI atau Ekstra Pasti.

Kepala Disperindag Provinsi Kepri, Aries Fhariandi menyampaikan, program itu bertujuan untuk membangun keterkaitan (linkage, red) dan kemitraan antara industri besar dengan industri kecil, dan sektor lainnya.

“Ini merupakan solusi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing sektor industrI melalui kolaborasi dan kerjasama bisnis dalam sebuah sistem rantai pasok yang terintegrasi,” katanya, Senin (17/7/2023).

Lebih lanjut ia mengutarakan, dalam program Ekstra Pasti, akan mengatur tata kelola kemitraan dan jaringan kerjasama antara industri besar dengan industri kecil, yang merupakan tindak lanjut dari Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) Kepulauan Riau tahun 2023-2043.

“Selain itu untuk memfasilitasi serta memberikan pendampingan dan pembinaan terhadap proses kemitraan tersebut maka akan dibentuk Centre of Supply Chains Partnership (CSCP),” jelasnya.

Aries menuturkan, untuk memberikan kemudahan kepada pelaku usaha, Disperindag Kepri saat ini juga sedang mengembangan layanan berbasis digital, dalam bentuk aplikasi Sistem Informasi Rantai Pasok Industri (SIRAPI).

“Melalui SIRAPI kita undang pelaku usaha industri untuk memanfaatkan fitur-fitur kerjasama, di antaranya bisa saling berinteraksi untuk kepentingan supply dan demand dalam rangka pemenuhan kebutuhan rantai pasok bahan baku industri,” paparnya.

Melalui sistem ini, sambungnya, para pelaku usaha juga akan dapat melihat informasi akan permintaan maupun ketersediaan produksi dan sumber bahan baku yang kemudian bisa di kerjasamakan dalam bentuk tindaklanjut transaksi.

“Selain itu di aplikasi ini juga tersedia juga fitur untuk memasarkan produk-produk IKM dan UMKM Kepri,” jelasnya.

Pihaknya berharap, melalui sistem ini, ke depan akan semakin banyak sektor yang bisa diintegrasikan untuk membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan melalui basis data yang terintegrasi.

Baca juga:  Anggaran Belanja Masih Kegedean, APBD Kepri 2023 Diproyeksikan Rp 4,1 Triliun

Selain itu, melalui sistem ini juga akan tercipta kejasama yang tidak hanya dalam hal pemenuhan bahan baku tetapi juga terkait hal-hal lainnya seperti pengembangan sumberdaya, transfer teknologi, pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung serta penyediaan tenaga kerja.(kar)

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini